Ngeri, Dokter Sebut Begadang Bikin Dimensia, Simak Penjelasannya

- 20 Januari 2023, 23:16 WIB
Dokter Sebut Begadang Bikin Dimensia
Dokter Sebut Begadang Bikin Dimensia /pixabay/RyanMcGuire


MANADOKU,Pikiran Rakyat— Bagi kamu yang punya kebiasaan begadang atau tidur larut malam, sebaiknya hentikan. Hal itu tidak hanya menyebabkan kantuk di siang hari, tapi berdampak buruk pada kesehatan.

Kebiasaan begadang bisa menyebabkan berbagai penyakit berbahaya. Di antaranya, penyakit jantung, stroke hingga dimensia atau pikun.

Kebiasaan begadang akan menghambat otak yang seharusnya melakukan fungsi perbaikan di malam hari, saat tidur. Hal itu disampaikan Psikiater Klinik dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo dr Gina Anindyajati Sp KJ.

“Kebiasaan begadang di usia muda dapat mempengaruhi fungsi metabolisme otak yang dapat menyebabkan dimensia atau pikun,” kata dr Gina Anindyajati Sp KJ, disadur MANADOKU dari ANTARA, Jumat, 20 Januari 2023.

“Akibatnya di masa yang akan datang seseorang yang kebiasaan tidur larut malam akan berisiko mengalami gangguan fungsi kognitif yang terkenal dengan dimensia atau pikun,” tambahnya.

Selain itu katanya, pada orang yang bekerja, kebiasaan begadang akan menimbulkan gangguan konsentrasi sehingga timbul masalah dalam menyelesaikan pekerjaan dan berujung perubahan suasana hati yang menjadi lebih sensitif terhadap sekitarnya.

Baca Juga: Biaya Haji 2023 Diusulkan Rp 69 Juta per Jemaah, Ini kata Komnas Haji

“Pada orang yang sulit tidur ada perubahan suasana perasaan lebih sensitif lebih mudah marah, toleransi sosialnya rendah, jadi alih-alih kerjaannya cepat selesai malah tambah ruwet dan jadi tekanan baru,” kata dr Gina.

Bagadang sambil mengonsumsi makanan cepat saji atau makanan instan katanya, juga dapat menyebabkan masalah Kesehatan dikemudian hari. “Saat mengonsumsi makanan cepat saji yang asin atau manis sambil bekerja larut malam, menyebabkan penumpukan lemak karena kurangnya aktifitas fisik yang dilakukan,” kata dr Gina.

Akibatnya muncul risiko kesehatan seperti stroke, penyakit jantung dan pernapasan, gangguan metabolisme lain seperti tekanan darah tinggi dan berat badan berlebih atau obesitas.

Halaman:

Editor: Roslely Sondakh

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x