Perayaan Cap Go Meh di Singkawang? Ternyata Begini Sejarahnya

- 4 Februari 2023, 08:14 WIB
Salah satu tatung dalam perayaan Cap Go Meh di Singkawang/tangkap layar
Salah satu tatung dalam perayaan Cap Go Meh di Singkawang/tangkap layar /@festivalcapgomehsingkawang

MANADOKU, Pikiran Rakyat - Masyarakat sejumlah daerah di Indonesia selalu menantikan perayaan Cap Go Meh setiap tahun.

Memang, perayaan Cap Go Meh sangat menarik untuk disaksikan, khususnya dengan penampilan para Tang Sin atau Toa Pe Kong.

Perayaan yang satu ini merupakan rangkaian upacara Tahun Baru Imlek yang dilakukan setelah 15 hari merayakan Imlek di sejumlah daerah di Indonesia, seperti Singkawang dan Manado.

Namun ternyata Cap Go Meh tidak dirayakan begitu saja di Singkawang, melainkan memiliki cerita tersendiri yang layak untuk diikuti.

Baca Juga: Cap Go Meh Manado 2023: 9 Tang Sin Akan Turun ke Jalan Raya, Rutenya Begini

Seperti dikutip dari Kemenag, perayaan ini berawal dari kisah wabah cacar air yang melanda salah satu daerah di Singkawang, yang tidak disebut tahun peristiwanya.

Hal itu membuat para tabib atau Tatung melakukan sebuah ritual untuk mengusir roh-roh jahat yang mengganggu kota tersebut.

Ternyata ritual itu mampu menghilangkan penyakit cacar air dan membuat masyarakat percaya bahwa ritual itu telah berhasil dalam mengusir roh-roh jahat yang menimbulkan penyakit sehingga ritual tersebut dilakukan sampai sekarang.

“Selain memanjatkan doa dan sembahyang, salah satu ritual dalam perayaan Cap Go Meh yakni ritual cuci jalan yang dilakukan oleh para Tatung yang menjadi daya tarik  tradisi kearifan lokal."

Halaman:

Editor: Sahril Kadir

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x