Cap Go Meh? Ini Tanggal dan Sejarah Perayaannya, dari Tragedi Menjadi Festival Lampion

- 1 Februari 2023, 19:17 WIB
Sejumlah warga keturunan Tionghoa mengarak patung Kong Cho Lok Waya saat perayaan Cap Go Meh di Indramayu, Jawa barat, beberapa tahun lalu
Sejumlah warga keturunan Tionghoa mengarak patung Kong Cho Lok Waya saat perayaan Cap Go Meh di Indramayu, Jawa barat, beberapa tahun lalu /Dok. Antaranews/

Dikutip dari CGTN, festival lampion awalnya adalah cerita tragedi yang selanjutnya diubah menjadi karnaval di Kota Chang'an, ibu kota Dinasti Han Tiongkok kuno (202 SM – 220), oleh Dongfang Shuo, penasihat kaisar saat itu.

Proses perubahan dari tragedi menjadi karnaval bermula ketika musim dingin, setelah beberapa hari hujan salju lebat.

Saat itu Dongfang pergi ke Taman Kekaisaran untuk memetik bunga prem untuk kaisar.

Dia memasuki taman dan menemukan seorang pelayan dengan air mata mengalir di wajahnya, dan berniat untuk melompat ke dalam sumur untuk bunuh diri.

Dia bergegas untuk menghentikannya dan bertanya tentang alasannya melakukan bunuh diri.

Ternyata pelayan bernama Yuanxiao itu hendak bunuh diri karena tidak bisa melihat orang tuanya sejak memasuki istana kerajaan, dan menyalahkan dirinya sendiri karena gagal memenuhi baktinya.

Setelah mendengar kisah pilu itu, Dongfang berupaya meyakinkan Yuanxiao bahwa dia akan menemukan cara untuk bertemu keluarganya.

Selanjutnya, Dongfao mendirikan layanan meramal di luar istana dan mulai memberi tahu orang-orang yang datang kepadanya bahwa akan ada bencana kebakaran pada hari kelima belas bulan lunar pertama.

Rumor menyebar dengan cepat, sehingga orang-orang di kota Chang'an panik dan meminta solusi.

Menanggapi permintaan solusi itu, Dongfang memberi tahu mereka bahwa pada tanggal 13 bulan lunar pertama Dewa Api akan mengirim peri berbaju merah dan orang-orang harus meminta belas kasihan padanya.

Halaman:

Editor: Sahril Kadir

Sumber: CGTN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x