Ganjar Pranowo Jadi Model Tayangan Azan, Begini Tanggapan PKS

- 13 September 2023, 06:00 WIB
Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi.
Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi. /Pikiran Rakyat/Asep Bidin Rosidin/

MANADOKU.COM – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memberikan tanggapan terhadap munculnya Ganjar Pranowo, bakal calon presiden dari PDI Perjuangan (PDIP) dalam tayangan azan yang disiarkan oleh salah satu stasiun televisi swasta.

Sekretaris Jenderal PKS, Habib Aboe Bakar Alhabsyi menyatakan bahwa Ganjar Pranowo sedang melakukan usaha-usaha politik.

Namun, Aboe tidak menjelaskan dengan rinci apakah aktivitas tersebut terkait dengan tujuan elektoral atau tidak.

Meskipun begitu, Aboe menganggap kehadiran Ganjar dalam tayangan azan adalah hal yang wajar.

Baca Juga: Kontroversi Ganjar Pranowo Muncul di Tayangan Azan, Bawaslu dan KPI Harus Bertindak

“Video Ganjar ya namanya usaha dalam politik, ya begitu, namanya usaha, cari-cari ya kalau itu tinggal Bawaslunya. Kalo saya sih wajar-wajar aja ngeliat itu, namanya semangat ya kan,” kata Aboe kepada wartawan di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Selasa, 12 September 2023.

Aboe enggan memberikan komentar lebih lanjut mengenai proses pemeriksaan Bawaslu terhadap tayangan azan tersebut, dan ia sepenuhnya mempercayakan masalah tersebut kepada lembaga pengawas pemilu.

PPP Bela Ganjar

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membela Ganjar Pranowo dalam konteks tampil di tayangan azan.

Juru Bicara PPP, Usman Tokan berpendapat bahwa Ganjar tidak melanggar aturan pemilu ketika tampil dalam tayangan azan.

Menurutnya, kehadiran Ganjar dalam tayangan tersebut adalah untuk mengajak umat Muslim melaksanakan salat.

"Umat Muslim memiliki kewajiban untuk mengajak orang lain melaksanakan ibadah shalat, dan caranya bisa beragam. Ganjar Pranowo mengajak orang untuk salat dengan caranya sendiri," kata Usman, pada Selasa, 12 September 2023.

Usman berharap Bawaslu dapat melakukan analisis yang teliti terhadap tayangan azan yang menampilkan sosok Ganjar.

"Kami berharap Bawaslu dapat memahami hal tersebut dan bisa membedakan niat beribadah dan urusan politik," kata Usman.

Lebih lanjut, Usman menyatakan bahwa Ganjar Pranowo hanya memanfaatkan kemajuan teknologi digital ketika tampil dalam tayangan azan.

Namun, niat baik Ganjar untuk mengingatkan umat Muslim untuk melaksanakan salat justru dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk mencemarkan nama mantan gubernur Jawa Tengah tersebut.

"Mungkin dalam situasi politik seperti saat ini, banyak orang memiliki prasangka negatif, padahal mengajak orang untuk salat adalah bagian dari ibadah," tambah Usman.

"Kami mengajak masyarakat untuk menilai sendiri, dan mari kita hindari penggunaan agama sebagai alasan untuk menyesatkan masyarakat dengan maksud baik yang diinterpretasikan secara keliru," lanjutnya.***

Editor: Sahril Kadir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini