Network
MANADOKU.COM - Peta politik nasional menjelang Pemilu dan Pilpres 2024 terus mengalami perubahan, khususnya saat NasDem, PKB dan PKS menyatakan diri berkoalisi mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai Capres dan Cawapres.
Apalagi akan segera disahkannya duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Anies-Cak Imin) juga telah membuat Partai Demokrat keluar dari koalisi dan mencabut dukungan kepada Anies sebagai capres.
Yang menarik, sejumlah pengamat justru menyatakan bahwa duet capres dan cawapres dari NasDem, PKB dan PKS ini sebenarnya cukup bagus untuk meraup suara.
Pengamat politik Universitas Jember Dr. Muhammad Iqbal menilai, pasangan ini mampu merebut perolehan suara dari basis warga Nahdliyin di Pulau Jawa pada Pemilu Presiden 2024.
Baca Juga: Ditetapkan, 10 Pj Gubernur Segera Dilantik Mendagri
"Konfigurasi koalisi baru antara NasDem dan PKB sejatinya memang bisa mengubah peta kontestasi Pilpres 2024, terutama ketika bertarung merebut basis suara di Jawa Timur dan Jawa Tengah serta sebagian Jawa Barat," katanya.
Dia berpendapat, tiga provinsi yang menjadi lumbung suara terbesar secara nasional itu kuasa elektoralnya terpusat di mesin politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Gerindra.
"Maka munculnya pasangan Anies dan Cak Imin yang secara ambang batas pencalonan sudah bisa kantongi tiket pilpres, berpotensi merobohkan dominasi PDIP dan Gerindra di provinsi basis besar warga Nahdliyin," tuturnya.
