Istilah 'Prabowo Gemoy' dan Awal Kemunculannya Versi TKN

26 Januari 2024, 18:40 WIB
Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto dengan goyang gemoy /TikTok/@amanat_nasional

MANADOKU.COM – Bagaimana cerita awal kemunculan istilah Prabowo gemoy yang sekarang ini melekat kepada sosok calon presiden nomor urut 2? Bagi Anda yang penasaran, maka sudah tepat membaca artikel ini.

Cerita kemunculan istilah yang kini sangat populer ini dibeberkan oleh Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.

Menurut Rahayu, kemunculan istilah gemoy bukan berasal dari TKN. Sebab, waktu kemunculannya jauh setelah Prabowo menyatakan akan maju sebagai capres.

“Artinya, itu bukan secara strategi dilakukan dari awal,” kata Rahayu, seperti dikutip dari ANTARA, pada Jumat 26 Januari 2024.

Baca Juga: Kunjungan Capres Prabowo di Manado Tertunda, Kemungkinan Pekan Depan

Rahayu menjelaskan bahwa istilah gemoy muncul secara spontanitas di kalangan masyarakat karena melihat Prabowo menampilkan joget khasnya.

Joget khas tersebut, kata dia, adalah bentuk kegembiraan Prabowo karena lebih rileks dalam menghadapi Pilpres 2024 ini.

“Beliau itu karena lebih rileks, nothing to lose (tidak akan rugi), enggak ada satu pun beban bagi beliau untuk harus dipilih, itu tidak,” ujarnya.

“Beliau itu kalau dipilih ya alhamdulillah, kalau enggak dipilih ya sudah … kalau lagi rileks itu artinya suka, kalau gembira. Kalau rileks kan lebih gembira, kalau gembira, ya, bisa muncullah goyang-goyang,” tutur dia.

Dia juga mengakui bahwa istilah gemoy pada akhirnya diadopsi TKN karena animo positif masyarakat cukup tinggi, khususnya generasi muda.

Saking tingginya animo masyarakat, sambungnya, TKN menilai hal itu bisa membantu Prabowo menjangkau pemilih milenial dan gen Z.

“Kita lihat karena antusiasme dari masyarakat sebegitu besarnya untuk gemoy ini dan mudahnya untuk gen Z dan gen Y mengadopsi itu, sehingga akhirnya kita angkat itu, yang awalnya Pak Prabowo juga sampai nanya ‘Apa, sih, ini gemoy?’,” beber Rahayu.

Di sisi lain, dia juga menepis anggapan bahwa TKN berusaha memoles citra figur calon presiden Prabowo dan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Kalau memoles itu seolah-olah kita mengubah, sosok dari seorang Pak Prabowo dan Mas Gibran untuk menjadi sesuatu yang bukan mereka, sedangkan itu tidak dilakukan sama sekali,” katanya.***

Editor: Sahril Kadir

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler