Anggota DPRD Manado Suyanto Yusuf Ajak Tengok Langsung Warga Fakir Ekstrem, Wawali Manado Justru Bilang Begini

- 26 Maret 2024, 19:33 WIB
Anggota DPRD Manado Suyanto Yusuf saat menyampaikan aspirasi dalam Rapat Paripurna DPRD Manado.
Anggota DPRD Manado Suyanto Yusuf saat menyampaikan aspirasi dalam Rapat Paripurna DPRD Manado. /MANADOKU.COM/Sahril Kadir

MANADOKU.COM - Anggota DPRD Manado, dr Suyanto Yusuf, dengan penuh keprihatinan menyuarakan situasi yang menggugah hati di balik kemajuan pembangunan Kota Manado, di sela Rapat Paripurna DPRD Manado tentang LKPJ Wali Kota Manado.

Dalam pernyataannya, ia menyoroti ketidakseimbangan antara anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) yang besar, yakni senilai Rp547 miliar, dan realitas masyarakat yang masih hidup dalam kondisi fakir ekstrem.

Suyanto Yusuf mengungkapkan bahwa di tengah APBD yang mencapai angka fantastis itu, ada satu anggota masyarakat yang terpinggirkan dari manfaat tersebut.

Seorang warga yang tinggal di lingkungan Mahawu II, bernama Rahman Ento, telah menderita sakit yang parah selama hampir tiga tahun terakhir, dan hanya bergantung pada bantuan seorang anaknya yang masih berusia 12 tahun.

Baca Juga: Anggota DPRD Manado Suyanto Yusuf Janji Tak Akan Kendor Suarakan Aspirasi Tenaga Kesehatan dan Guru

"Sampai saat ini saya cek terakhir, tidak ada satu bansos pun yang dia terima. Anggaran yang begitu besar, Rp547 miliar tidak tersentuh kepada satu orang rakyat Kota Manado," ketusnya.

Dia menunjukkan ketegasannya dengan meminta pertanggungjawaban kepada pemerintah setempat, termasuk kepada Wakil Wali Kota, Dr. Richard Sualang.

Dia pun mengajak Wakil Wali Kota Manado Dr. Richard Sualang untuk bersama-sama meninjau langsung kondisi Rahman Ento setelah Rapat Paripurna tersebut.

Dalam ungkapannya, Suyanto Yusuf juga menyatakan bahwa situasi seperti ini tidak bisa lagi diabaikan. Ia menyoroti kebutuhan akan respons cepat dan tanggap dari pemerintah terhadap penderitaan individu yang terpinggirkan.

Dengan kata-kata yang penuh urgensi, ia menekankan bahwa ini bukanlah masalah politik atau latar belakang, tetapi masalah kemanusiaan yang harus mendapatkan perhatian segera.

"Apabila kita membiarkan ini tentunya menjadi dosa sosial bagi kita sekalian. Kita tidak melihat dia dari latar belakang apapun, apalagi pendukung politik apapun dia," ungkapnya.

"Tetapi dari sini, dari sisi kemanusiaannya yang harus kita lihat. Mungkin Bapak wakil wali kota, saya mengajak hari ini sebagai pimpinan pemerintah Kota Manado yang mempunyai tanggung jawab mutlak pada setiap warga masyarakat kota Manado, sama-sama menengok langsung, menengok langsung, supaya kita mendapatkan informasi yang akurat tentang rakyat yang menderita ini," ajaknya.

Dengan demikian, Suyanto Yusuf mengajak semua pihak, termasuk Dr. Richard, untuk bersama-sama menghadapi realitas pahit ini.

Ia menegaskan bahwa tindakan konkret harus segera diambil, dan harapan kepada pemerintah setempat untuk hadir secara langsung di tengah-tengah masyarakat yang menderita menjadi sangat mendesak.

Tanggapan Wawali Manado

Yang menarik, pernyataan dr Suyanto Yusuf itu dibantah langsung oleh Wakil Wali Kota Manado dr Richard Sualang yang menegaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Manado sangat serius dalam menangani kemiskinan ekstrem.

“Memang harus diakui di Kota Manado itu ada sekitar 400 orang yang dikategori miskin ekstrem. Jadi ada miskin, sangat miskin dan perlu diketahui di bawah miskin, ada miskin ekstrem dan ini memurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Manado, jadi tidak ada itu miskin absolut,” tegas Sualang kepada sejumlah wartawan usai rapat paripurna di Kantor DPRD Manado, Selasa 26 Maret 2024.

Sualang juga menjelaskan bahwa salah satu kriteria miskin ekstrem adalah daya belinya kurang dari Rp300 ribu per bulan. Jadi kira-kira Rp10 ribu per hari daya belinya.

“Dan kita berharap apa yang sudah dilaksanakan pemerintah karena ini sudah by name by address termasuk yang sudah disampaikan tadi oleh salah satu anggota dewan terhormat,” ucap Sualang.

Wawali Manado Richard Sualang juga menegaskan bahwa berdasarkan data by name by addres bulan Mei 2023 lalu yang bersangkutan sudah ada penanganan dari pemerintah.

Sualang mengatakan bahwa yang bersangkutan masuk dalam Daftar Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Dengan kondisi tersebut, berarti yang bersangkutan menerima Kartu Indonesia Sehat (KIS) juga menerima bamtuan dari Dinas Sosial.

“Jadi, kita kira harus diklarifikasi di sini bahwa tidak pernah Pemkot Manado membiarkan masyarakat yang miskin ekstrim tidak mendapat bantuan. Jadi apa yang dikatakan anggota dewan dr Suyanto tadi bisa dikatakan hoax. Sangat disayangkan ada anggota DPRD menyampaikan hoax,” tegasnya.

“Sebelum dia (dr Suyanto) selesai bicara, saya sudah mengecek di lapangan itu seperti apa, dan tidak pernah sama sekali Pemkot Manado tidak pernah memberikan bantuan kepada yang bersangkutan dan itu sudah terbukti. Jadi sangat disesalkan ada respon seperti itu. Intinya semua masyarakat miskin di Kota Manado dibantu dan diperhatikan oleh Pemkot Manado,” pungkasnya.***

Editor: Sahril Kadir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x