Sambut Ramadhan 1444 Hijriah, Ada Pagelaran Seni Hadrah di Manado Pekan ini

16 Maret 2023, 09:55 WIB
Salah satu kelompok kesenian sedang memainkan Hadrah /Tangkap layar/Channel Youtube GA MEDIA

MANADO, Pikiran Rakyat - Forum Silaturahmi Hadrah Se-Kota Manado dan Sekitarnya akan menggelar pagelaran seni hadrah, pada akhir pekan ini.

Rencananya, pagelaran seni hadrah ini akan dilaksanakan oleh Forum Silaturahmi Hadrah Se-Kota Manado dan Sekitarnya di Masjid Al-Furqan Lorong Pencak, Manado.

Menurut Ketua Forum Silaturahmi Hadrah Se-Kota Manado dan Sekitarnya Sakti Sutanzah Kader, acara ini bakal berlangsung meriah karena akan diikuti oleh 20 tim hadrah.

Baca Juga: MUI Kota Manado Sampaikan Maklumat Sambut Bulan Ramadhan 1444 Hijriah, Ini 11 Poin Pentingnya

"Bukan hanya dari kota Manado tapi juga ada dari luar Manado," ujar Sakti, sapaan akrabnya, pada Rabu 15 Maret 2023 kemarin.

Dia menjelaskan, pagelaran seni hadrah ini merupakan salah satu bentuk syiar Islam dan bagian dari kegiatan untuk menyambut bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah.

"Acara ini juga akan dirangkaikan dengan launching Forum Silaturahmi Hadrah Se-Kota Manado dan Sekitarnya," ungkapnya, menjelaskan.

Sakti pun mengajak umat Islam yang ada di Kota Manado untuk bisa ikut menghadiri dan meramaikan acara tersebut.

Sekilas Tentang Hadrah

Dikutip dari Hiqmauinjakarta, secara bahasa, hadrah berasal dari bahasa Arab, yakni hadlaro-yahdluru-hadlran (hadlratan), yang berarti hadir atau kehadiran. Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa nama hadrah diambil dari nama sebuah wilayah, yaitu Hadramaut.

Adapun hadrah secara istilah adalah salah satu bentuk kesenian dalam Islam yang diiringi dengan rebana (alat perkusi) sambil melantunkan syair-syair pujian terhadap Nabi Muhammad SAW, dan sudah menjadi bagian dari kesenian masyarakat Indonesia khususnya di kalangan pesantren.

Sejarah yang ada menunjukkan bahwa hadrah yang sekarang ini juga dikenal dengan sebutan musik terbangan atau rebana sudah dikenal sejak masa Nabi Muhammad SAW.

Hal ini terindikasi saat penyambutan kaum Anshar kepada Nabi Muhammad SAW ketika tiba di Madinah setelah hijrah dari Makkah.

Saat itu, kaum Anshar menyambut Nabi Muhammad SAW dengan shalawat badar yang diiringi dengan alat kebahagiaan mereka atas kehadirannya.

Seni hadrah diperkirakan mulai diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia pada abad ke-13 H, yang dibawa oleh seorang ulama besar dari negeri Yaman bernama Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al- Habsyi pada tahun 1259-1333H/1839-1931 M.

Habib Ali mengenalkan hadrah dengan mendirikan sebuah majelis shalawat sebagai sarana mahabbah kepada Nabi Muhammad SAW.

Karena menarik, kesenian ini seringkali digelar dalam acara-acara seperti Maulid Nabi, Isra Mi’raj atau hajatan semacam sunatan dan pernikahan.

Adapun alat yang digunakan dalam kesenian ini berasal dari daerah Timur Tengah, dan semakin meluas perkembangannya hingga ke Indonesia, serta mengalami penyesuaian dengan musik-musik tradisional baik seni lagu yang dibawakan maupun alat musik yang dimainkan.***

Editor: Sahril Kadir

Tags

Terkini

Terpopuler