3 Fakta Kota Manado yang Wajib Kamu Tahu, Disebut Orang Eropa dengan Nama 'Manadu'

13 Februari 2023, 15:07 WIB
3 Fakta Kota Manado yang Wajib Kamu Tahu, Disebut Orang Eropa dengan Nama 'Manadu' /99.co/

MANADOKU, Pikiran Rakyat - Kota Manado adalah ibu kota dari Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), yang memiliki 11 kecamatan dan 87 kelurahan dan desa.

Menurut data pada Sensus 2010, total penduduk Kota Manado adalah 408.354 jiwa, dan berdasarkan data di tahun 2014, jumlah penduduk meningkat menjadi 430.790 jiwa.

Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2022, penduduk Kota Manado bertambah lagi menjadi 476.910 jiwa dengan kepadatan 2.934 jiwa/Km2 per tanggal 30 Juni 2022.

Kota Manado terletak di Teluk Manado, dikelilingi oleh daerah pegunungan serta pesisir pantainya yang merupakan tanah reklamasi yang dijadikan pusat kawasan perbelanjaan bagi sebagian besar warga Sulawesi Utara.

Baca Juga: Beberapa Jam Jelang Cap Go Meh, Warga Manado Mulai Padati Rute Kupu-kupu Manado

Asal Usul

Dilansir dari Wikipedia, kata "Manado" sendiri disebutkan dengan berbagai nama. Penamaan Manado merujuk pada kemiripan nama seperti “Manadu”, maupun dalam tulisan atau kata yang berbeda dengan satu lokasi atau tempat yang sama, atau dalam makna yang sama.

Dalam tulisan Valentijn (1724) yang tertera dalam peta laut yang dibuat Nicolaus Desliens tahun 1541 dan peta laut yang dibuat oleh Laco tahun 1590, nama "Manadu" sebagai informasi awal Kota Manado sebagai suatu lokasi

Tulisan Valentijn menjelaskan kata “Manadu” sebagai suatu lokasi dengan pulau karang di lepas pantai yang berada di depan kota Manado.

Sejak tahun 1862, pulau karang yang dimaksud disebut dengan nama Pulau Manado Tua.

Istilah “Manadu” ini diperoleh dalam lafal dan sebutan orang Eropa terhadap pulau karang, berkaitan dengan bahasa Tombulu, yakni dengan kata “Mana-undou”.

Kata “Mana-undou” berarti orang yang datang dari jauh atau orang dari kejauhan atau di kejauhan.

Baca Juga: Bukan Karena Hujan? Ini Penyebab Utama Kota Manado Langganan Banjir

Sejarah

Asal mula Kota Manado menurut legenda dulu berasal dari “Wanua Wenang” sebutan penduduk asli Minahasa.

Wanua Wenang telah ada sekitar abad XIII dan didirikan oleh Ruru Ares yang bergelar Dotulolong Lasut yang saat itu menjabat sebagai Kepala Walak Ares, dikenal sebagai tokoh pendiri Wanua Wenang yang menetap bersama keturunannya.

Versi lainnya mengatakan bahwa Kota Manado merupakan pengembangan dari sebuah negeri yang bernama Pogidon.

Kota Manado diperkirakan telah dikenal sejak abad ke-16. Menurut sejarah, pada abad itu jugalah Kota Manado telah didatangi oleh orang-orang dari luar negeri.

Nama "Manado" daratan mulai digunakan pada tahun 1623 menggantikan nama "Pogidon" atau "Wenang".

Kata Manado sendiri merupakan nama pulau di sebelah Pulau Bunaken, kata ini berasal dari bahasa daerah Minahasa yaitu "Mana rou" atau "Mana dou" yang dalam bahasa Indonesia berarti "Di jauh".

Pada tahun itu juga, tanah Minahasa-Manado mulai dikenal dan populer di antara orang-orang Eropa dengan hasil buminya. Hal tersebut tercatat dalam dokumen-dokumen sejarah.

Keberadaan Kota Manado dimulai dari adanya besluit Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 1 Juli 1919.

Dengan besluit itu, Gewest Manado ditetapkan sebagai Staatsgemeente yang kemudian dilengkapi dengan alat-alatnya antara lain Dewan gemeente atau Gemeente Raad yang dikepalai oleh seorang Wali kota (Burgemeester).

Baca Juga: Waspada! Satgas Opsgab Pemkot Manado ‘Gentayangan’, Masyarakat Bakal Berurusan Dengan Pengadilan

Pada tahun 1951, Gemeente Manado menjadi Daerah Bagian Kota Manado dari Minahasa sesuai Surat Keputusan Gubernur Sulawesi tanggal 3 Mei 1951 Nomor 223.

Tanggal 17 April 1951, terbentuklah Dewan Perwakilan Periode 1951-1953 berdasarkan Keputusan Gubernur Sulawesi Nomor 14.

Pada 1953 Daerah Bagian Kota Manado berubah statusnya menjadi Daerah Kota Manado sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 42/1953 juncto Peraturan Pemerintah Nomor 15/1954.

Tahun 1957, Manado menjadi Kotapraja sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957.

Tahun 1959, Kotapraja Manado ditetapkan sebagai Daerah Tingkat II sesuai Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959.

Tahun 1965, Kotapraja Manado berubah status menjadi Kotamadya Manado yang dipimpin oleh Walikotamadya Manado KDH Tingkat II Manado sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 yang disempurnakan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974.

Hari ulang tahun Kota Manado yang ditetapkan pada tanggal 14 Juli 1623, merupakan momentum yang mengemas tiga peristiwa bersejarah sekaligus.

Peristiwa pertama yaitu tanggal 14 yang diambil dari peristiwa heroik yaitu peristiwa Merah Putih 14 Februari 1946, di mana putra daerah ini bangkit dan menentang penjajahan Belanda untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Kedua, pada bulan Juli yang diambil dari unsur yuridis yaitu bulan Juli 1919, yaitu munculnya Besluit Gubernur Jenderal tentang penetapan Gewest Manado sebagai Staatgemeente dikeluarkan.

Baca Juga: Program AA-RS Bikin Warga Menangis ? Yuk Simak Penyebabnya !

Dan ketiga, tahun 1623 yang diambil dari unsur historis yaitu tahun di mana Kota Manado dikenal dan digunakan dalam surat-surat resmi.

Berdasarkan ketiga peristiwa penting tersebut, maka tanggal 14 Juli 1989, Kota Manado merayakan HUT-nya yang ke-367.

Sejak saat itu hingga sekarang tanggal tersebut terus dirayakan oleh masyarakat dan pemerintah Kota Manado sebagai hari ulang tahun Kota Manado.

Geografi

Kota Manado terletak di ujung jazirah utara pulau Sulawesi, pada posisi geografis 124°40' - 124°50' BT dan 1°30' - 1°40' LU.

Iklim di kota ini adalah iklim tropis dengan suhu rata-rata 24° - 27 °C.

Curah hujan rata-rata 3.187 mm/tahun dengan iklim terkering di sekitar bulan Agustus dan terbasah pada bulan Januari.

Intensitas penyinaran matahari rata-rata 53% dan kelembaban nisbi ±84 %.

Luas wilayah daratan adalah 16.253 hektare. Manado juga merupakan kota pantai yang memiliki garis pantai sepanjang 18,7 kilometer.

Kota ini juga dikelilingi oleh perbukitan dan barisan pegunungan. Wilayah daratannya didominasi oleh kawasan berbukit dengan sebagian dataran rendah di daerah pantai.

Baca Juga: KPU Sulut Gelar Coklit Serentak, 5 Komisioner Monitoring Langsung

Interval ketinggian dataran antara 0-40% dengan puncak tertinggi di gunung Tumpa.

Wilayah perairan Kota Manado meliputi pulau Bunaken, pulau Siladen dan pulau Manado Tua.

Pulau Bunaken dan Siladen memiliki topografi yang bergelombang dengan puncak setinggi 200 meter.

Sedangkan pulau Manado Tua adalah pulau gunung dengan ketinggian sekira 750 meter.

Sementara itu perairan teluk Manado memiliki kedalaman 2-5 meter di pesisir pantai sampai 2.000 meter pada garis batas pertemuan pesisir dasar lereng benua.

Kedalaman ini menjadi semacam penghalang sehingga sampai saat ini intensitas kerusakan Taman Nasional Bunaken relatif rendah.

Jarak dari Manado ke Tondano adalah 28 km, ke Bitung 45 km dan ke Amurang 58 km.

Kota Manado berbatasan dengan Kabupaten Minahasa Utara dan Selat Mantehage di sebelah utara, Kabupaten Minahasa di sebelah timur dan selatan, dan Teluk Manado di sebelah barat.***

Editor: Yolanda Taawoeda

Tags

Terkini

Terpopuler