MANADO, Pikiran Rakyat - Syekh Abdul Qadir Jaelani mempunyai karomah sejak masih bayi, yang merupakan keistimewaan yang langsung diberikan Allah SWT.
Anugerah ini menjadikan sosok Syekh Abdul Qadir Jaelani menjadi sosok yang suci.
Demikian juga ketika Abdul Qadir Jaelani sudah menjadi seorang Syekh, beliau makin tinggi derajatnya. Termasuk dalam puasa, bujukan syahwat bisa lenyap dan sirna.
Sayyid Ja'far bin Hasan Al-Banzanji dalam Kitab "Lujainu Al-Dani fi Manaqib Al-Quthbi Al-Rabbani Asy-Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani" menjelaskan bahwa keistimewaan Syekh Abdul Qadir Jaelani sudah nampak ketika beliau masih bayi, yang ikut berpuasa di bulan Ramadan.
Dilansir dari kanal YouTube Tinta Mahabbah, ketika ibundanya, Ummu Al-Khoir hendak menyusui Abdul Qadir Jaelani yang masih bayi, dirinya selalu menolak atau tidak mau.
Baru setelah Maghrib tiba, baru bayi tersebut mau disusui karena inayah (pertolongan) dari Allah SWT kepada beliau.
Ummu Al-Khoir pernah mengatakan, "Ketika aku melahirkan putraku, Syekh Abdul Qadir Jaelani, ia tidak menyusu pada siang bulan Ramadan."