Lagi, Penembakan Massal Terjadi di Tiga Kota Amerika Serikat, Sembilan Tewas dan 24 Terluka

- 6 Juni 2022, 14:30 WIB
Tampak petugas keamanan menjaga lokasi penembakan massal di dekat SD Robb, Texas, AS.
Tampak petugas keamanan menjaga lokasi penembakan massal di dekat SD Robb, Texas, AS. /Reuters/Marco Bello/

MANADO HITS — Penembakan massal kembali meneror Amerika Serikat.

Sembilan orang dilaporkan tewas dan lebih dari 24 orang terluka dalam penembakan massal di tiga kota, pada Sabtu dan Minggu, pekan lalu.

Tiga penembakan massal itu menambah daftar kasus kekerasan bersenjata yang sebelumnya terjadi di negara itu.

Baca Juga: Penantian 64 Tahun, Wales Lolos Piala Dunia 2022

Di Philadelphia, bentrokan antara dua pria menjadi baku tembak yang memuntahkan peluru di sebuah distrik yang ditempati banyak restoran dan bar penuh pengunjung.

Tiga orang tewas dan 12 orang terluka dalam peristiwa itu, kata polisi.

Insiden serupa terjadi di Chattanooga, Tennessee. Penembakan pada Sabtu, 4 Juni 2022, tengah malam di dekat sebuah bar menewaskan tiga orang dan melukai 14 lainnya, menurut polisi.

Penembakan ketiga terjadi pada Minggu, 5 Juni 2022, dini hari di Saginaw, Michigan, yang menewaskan tiga orang dan melukai dua lainnya, menurut laporan stasiun TV WEYI yang mengutip keterangan polisi.

Berbeda dengan dua kasus lain yang menimbulkan korban orang-orang tak bersalah, semua korban dalam penembakan di Michigan terlibat langsung dalam insiden itu, kata polisi.

Belum ada laporan tentang tersangka yang ditahan dalam ketiga kasus itu hingga Minggu petang.

Baca Juga: Borong 5 Gol Kemenangan Argentina, Messi Cetak Sejarah dan Tebar Teror Jelang Piala Dunia 2022

Insiden di Philadelphia membuat sejumlah pejabat terkejut. Wali Kota Philadelphia Jim Kenney menyebut kejadian itu mengerikan, tercela, dan tidak manusiawi.

"Kami benar-benar terpukul," kata Komisaris Polisi Danielle Outlaw, dikutip ManadoHits.com dari Antara, Senin, 6 Juni 2022.

Polisi meyakini dua orang terlibat perkelahian dan saling menembak, salah satunya tewas diterjang peluru. Seorang petugas mengatakan pelaku lainnya menembaki dirinya dan kerumunan orang.

Penembak itu kemudian menjatuhkan pistolnya, yang menurut polisi akibat terkena tembakan petugas, tetapi dia melarikan diri dengan melewati kerumunan.

Korban tewas berusia 22, 27, dan 34 tahun, sedangkan usia para korban luka-luka mulai 17 hingga 69 tahun.

Baca Juga: Hasil Final NBA Gim 2: Golden State Warriors Menang 107-88 dan Samakan Skor 1-1 Lawan Boston Celtics

Di Chattanooga, tiga orang tewas dan 14 lainnya terluka oleh beberapa penembak, kata pihak berwenang.

Dua meninggal di tempat dan satu lainnya karena tertabrak kendaraan saat berusaha menyelamatkan diri.

Kepala Polisi Chattanooga Celeste Murphy meminta masyarakat untuk memberikan informasi atau kesaksian dengan menelepon polisi.

Di Michigan, kepolisian Saginaw melaporkan mereka menerima panggilan darurat untuk datang ke lokasi, tempat dua pria dikabarkan tewas dan seorang wanita dilarikan ke rumah sakit. Wanita itu akhirnya meninggal akibat luka-lukanya.

Baca Juga: Lani DPO Polresta Manado Berhasil Ditangkap di Inobonto Bolmong, Sempat Coba Melarikan Diri Akhirnya Ditembak

Kekerasan bersenjata itu berlangsung ketika masyarakat di tiga kota lainnya masih berduka atas tewasnya 10 orang dalam penembakan massal di toko swalayan di Buffalo, New York; 21 orang di sekolah dasar di Uvalde, Texas; dan empat orang di klinik kesehatan di Tulsa, Oklahoma.

Di Uvalde, warga pada Minggu memakamkan Alithia Haven Ramirez yang berusia 10 tahun. Dia menjadi salah satu dari 19 siswa sekolah yang tewas dalam penembakan massal oleh seorang remaja 18 tahun yang bersenjatakan senapan semiotomatis AR-15.

Alithia dulu bercita-cita mempelajari seni di Paris dan senang bermain sepak bola, menurut obituari yang diunggah oleh sebuah rumah duka.

Para pendukung keamanan senjata mendesak pemerintah AS mengambil tindakan lebih tegas untuk mengurangi kasus kekerasan bersenjata.

Sedikitnya ada 240 penembakan massal di AS pada tahun ini, menurut Gun Violence Archive.***

Editor: Kim Tawaang

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini