Kronologi Terbongkarnya Kasus Slamet Tohari, Dukun Palsu Pengganda Uang

10 April 2023, 21:00 WIB
Tersangka saat diamankan polisi /Tangkap layar YouTube/Kamar Jeri

MANADOKU.com - Slamet Tohari atau sering dipanggil warga sekitar dengan sebutan Kang Tohari yang berusia 45 tahun. Ia dikenal sebagai dukun pengganda uang yang tinggal di desa Balun, Wanayasa Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Untuk menggandakan uang Slamet Tohari tidak sendirian, ia dibantu oleh seorang teman yang berinisial BS berumur 32 tahun. BS merupakan warga Comal Pemalang, yang bertugas untuk mempromosikan bisnis penggandaan uang di sosial media.

Menurut video yang diunggah dari akun TikTok @User2435, BS biasanya mengunggah undangan atau promosi ke orang-orang di Facebook, ia sering mempromosikan bahwa sih Kang Tohari ini adalah orang pintar atau paranormal yang bisa menggandakan uang dan membuat orang lain kaya.

Baca Juga: Keluarga Kecewa! Kinerja Polres Minahasa Disorot Pasca Sebulan Kasus Tabrak Lari Wartawan Belum Terungkap

Slamet Tohari sendiri sudah berkeluarga, ia mempunyai istri yang bernama Seneh. Istrinya ini bekerja sebagai penjual kubis atau kol sebagai mata pencaharian.

Seperti yang diketahui oleh warga, setiap orang yang berasal dari luar kota biasanya datang ke rumah Kang Tohari untuk menggandakan uang. Orang yang datang berasal dari Pekalongan sampai dengan Palembang Sumatera.

Namun selama ini menurut pengakuan sang istri setiap tamu yang datang, dia tidak tahu tujuannya apa. Yang dia tahu hanya bertamu biasa dan tugasnya hanya membuatkan kopi atau teh saja.

Lalu pada suatu hari, iklan atau promosi yang dibagikan oleh BS ternyata dibaca oleh seorang pria yang berumur 53 tahun berinisial PO. Sehingga PO pun tertarik dengan jasa penggandaan uang.

Kemudian pada bulan Juli tahun 2022, PO bersama anaknya berangkat ke kediaman Kang Tohari. Sesampainya di Wonosobo, mereka bertemu dengan BS selaku marketing Kang Tohari.

Kemudian BS membawa PO bersama anaknya menuju Banjarnegara yaitu ke kediamannya Slamet Tohari. Saat itu PO sudah mulai tertarik, Namun sesampainya di kediaman Tohari tidak mencerminkan sama sekali sebagai dukun yang mampu menggandakan uang.

Kang Tohari saat itu menjanjikan kepada PO uang Rp 70.000.000 sebagai mahar akan dilipatgandakan menjadi sejumlah Rp 5.000.000.000.

Lalu singkat cerita PO ini diyakinkan oleh Kang Tohari dengan di transfer uang sebesar Rp 11.000.000 pada beberapa hari berikutnya setelah pertemuan pertama. Yang dimana Slamet Tohari mengatakan bahwa uangnya sudah mulai cair, sudah mulai berhasil digandakan dan sudah bisa di transfer secara cicil.

Baca Juga: Perubahan Iklim dan Perilaku Destruktif Manusia: Sebuah Renungan

Dan akhirnya PO pun mulai tenang dan bisa di kontrol oleh Kang Tohari. Hingga akhirnya pada tanggal 20 Maret 2023, PO mulai geram karena Kang Tohari sudah mulai tidak kooperatif dan tidak pernah lagi mengirim uang.

Setelah itu PO berangkat sendirian ke kediaman Kang Tohari menaiki sebuah mobil, PO pun sampai di Banjarnegara pada tanggal 23 Maret 2023. Sesampainya dirumah Kang Tohari, PO mengirim pesan sharelok kepada anak keduanya yang berinisial SL.

Bersamaan dengan Lokasi tadi, PO juga mengirim pesan yang bunyinya “Ini lokasi rumahnya Kang Tohari, buat jaga-jaga kalau umur Ayah pendek, misal tidak ada kabar sampai 26 Maret 2023 langsung hubungi aparat. GE tau kok rumahnya”.

Dan benar saja itu merupakan pesan terakhir dari PO ke anaknya, karena setibanya dirumah Kang Tohari, Kang Tohari ini sudah mulai emosi dan sakit hati karena PO terus-terusan menagih uang dan mengancam jika uangnya tidak kembali maka praktek itu akan dilaporkan kepada polisi.

Kang Tohari pun tidak terima dengan ancaman PO, akhirnya ia menenangkan PO dengan membujuk masuk kedalam rumah untuk minum-minum dan musyawarah mencari solusi bersama.

Setelah masuk kedalam rumah, PO disuguhkan minuman dan dimana minuman itu kata Slamet Tohari harus diminum karena merupakan bagian dari ritual untuk mencairkan uang 5 milyar yang dijanjikan.

Ternyata air yang disuguhkan sudah dicampur dengan potasium sianida dan obat penenang. Tidak butuh waktu lama, setelah PO meminum air tersebut seketika PO meninggal dunia.

Kang Tohari pun langsung menghilangkan jejak dengan menguburkan jenazah PO dijalan setapak menuju ke hutan di wanayasa yang berjarak 1.5 km.

Setelah itu keluarga PO mulai panik karena PO sudah tidak ada kabar serta komunikasi mereka sudah putus, sehingga mereka pun mulai merencanakan untuk ke rumah Kang Tohari.

Pada tanggal 27 Maret 2023, pihak keluarga PO melaporkan kejadian itu ke Polisi dan pihak Polres Banjarnegara menerima laporan tersebut namun pihak kepolisian baru menuju ke TKP pada tanggal 1 April 2023 dan mencari Kang Tohari.

Slamet Tohari ditangkap oleh jajaran Polres Banjarnegara pada jam 6 subuh keesokan harinya, di jalan setapak menuju hutan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara, Jawa tengah.

Asistennya yang berinisial BS juga ditangkap oleh kepolisian, dan keesokan harinya pada tanggal 3 April 2023 pihak kepolisian bersama Kang Tohari menuju tempat dimana PO dikuburkan. Dan benar saja di dalam lubang terdapat tubuhnya PO dan tas berisi kartu identitas.

Berawal dari kasus PO inilah kejahatan dari Slamet Tohari mulai terbongkar, yang pada awalnya dikira hanya PO saja yang jadi korban. Namun ternyata masih banyak korban-korban lain yang dimana kang Tohari ini sudah melakukan aksi kejahatannya sebelum itu dengan banyak korban lainnya.***

Editor: Sahril Kadir

Sumber: TikTok

Tags

Terkini

Terpopuler