Begini Cara Membangun Brand Pariwisata yang Kuat Versi Yerry Tawalujan

19 Februari 2023, 11:46 WIB
Yerry Tawalujan sedang memberi Pelatihan Sadar Wisata pada 600 Relawan Sadar Wisata, beberapa waktu lalu /Istimewa/

MANADOKU, Pikiran Rakyat - Saat ini Indonesia memiliki brand pariwisata 'Wonderful Indonesia' untuk wisatawan mancanegara dan 'Pesona Indonesia' untuk wisatawan lokal.

Brand memang sangat penting artinya untuk memperkuat promosi pariwisata sehingga minat orang untuk mendatangi atau mengunjungi suatu destinasi.

Makanya, brand pariwisata suatu negara atau daerah harus dibangun dengan kuat sehingga lewat itulah daerah atau negara tersebut dikenal jauh lebih luas.

 

Baca Juga: Pengaruh Brand Terhadap Industri Pariwisata Menurut Ketua Umum Duta Wisata Sulawesi Utara

Lalu, bagaimana cara membangun brand pariwisata yang kuat menurut Ketua Umum Gerakan Nasional Sadar Wisata (Gernasta) Yerry Tawalujan?

Menurut Yerry, brand yang kuat tidak dibangun dengan semudah membalikkan telapak tangan, khususnya pada bidang pariwisata.

"Contohnya Malaysia. Sejak tahun 1999 Malaysia secara konsisten mengusung tagline 'Malaysia Truly Asia' sebagai brand pariwisatanya," ujar Yerry kepada wartawan, Minggu 19 Februari 2023.

Bahkan, kata Yerry, Malaysia harus secara aktif berpartisipasi dalam pameran-pameran pariwisata tingkat dunia setiap tahun. Iklan melalui jaringan televisi global yang ditonton banyak negara juga mereka lakukan.

"Tentu dana jutaan dolar telah dikeluarkan pemerintah Malaysia untuk membiayai promosi pariwisatanya. Hasilnya sukses. Tagline Malaysia Truly Asia melekat di benak banyak orang di berbagai negara," ungkapnya menjelaskan.

Akibatnya, lanjut Yerry, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Malaysia rata-rata 25 juta orang per tahun. Bandingkan dengan Indonesia yang hanya 12 juta kunjungan wisatawan mancanegara.

Yerry berpendapat, Indonesia boleh dibilang terlambat mempromosikan brand pariwisatanya, dibandingkan dengan Malaysia. Apalagi dengan brand yang berubah-ubah mengikuti pergantian penguasa.

Dalam catatan Yerry yang mengutip tulisan Burhan Bungin pada tahun 2015, terhitung sudah 14 kali Indonesia mengubah brand pariwisatanya, sedangkan Malaysia tetap mempertahankan satu brand saja.

Indonesia pernah memakai tagline seperti "The Island of Gods", "The Island Of Paradise", "The Island Of Thousand Temples", "The Morning Of The World", "The Last Paradise Of The World", "Indonesia Bali and Beyond", "Indonesia Bali plus Nine", "Indonesia the Smiling Islands", "Indonesia Emerald Of The Tropics".

"Kemudian tahun 2005-2010 memakai brand 'Indonesia Ultimate in Diversity'. Lalu akhirnya sejak tanggal 1 Januari 2011 dipakailah tagline 'Wonderful Indonesia'," terangnya.

"Untunglah sekalipun terjadi pergantian rezim tahun 2014, Menteri Pariwisata tidak latah mengganti brand Wonderful Indonesia. Justru memperkuat brand itu dengan mempergencar promosi pariwisata Indonesia ke luar negeri," sambungnya.

Yerry yang merupakan Duta Wisata Sulawesi Utara menjelaskan, brand yang kuat dibangun lewat promosi intensif dan konsisten.

"Promosi menghasilkan Awareness, kesadaran akan adanya brand itu. Awareness diharapkan menjadi Experience, pengalaman," jelasnya.

Menurut dia, setelah brand-nya diketahui, orang terpikat untuk mengalami atau melihat sendiri produk yang dipromosikan tersebut.

"Setelah mengalami sendiri, experience, diharapkan muncul Trust, kepercayaan atas brand yang dipromosikan. Kepercayaan pelanggan yang terus dijaga akan menghasilkan Loyality, kesetiaan terhadap brand itu," pungkasnya.***

Editor: Sahril Kadir

Tags

Terkini

Terpopuler