Fitur lainnya termasuk kemampuan untuk mendeteksi kelancaran dalam mengaji dan rekomendasi ayat harian untuk memperdalam pembelajaran Alquran selama bulan Ramadhan.
Pendiri Vokal.ai, Martijn Enter, menyatakan bahwa kecerdasan buatan memungkinkan aplikasi untuk menyesuaikan pengalaman belajar sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar masing-masing individu, sehingga meningkatkan pemahaman dan interaksi yang lebih baik.
"Aplikasi ngaji.ai dapat menyesuaikan tingkat kesulitan dan kecepatan belajar berdasarkan kinerja pengguna, memastikan kemajuan pemahaman dan mencegah hilangnya motivasi belajar," katanya.
Menyambut peluncuran ngaji.ai, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyoroti potensi positif kecerdasan buatan jika diterapkan dengan benar seperti pada aplikasi ngaji.ai.
"Teknologi canggih dan fitur yang disediakan ngaji.ai memberikan pengalaman belajar mengaji yang efektif dengan pencapaian yang dapat diukur, mirip dengan pembelajaran langsung dengan guru," kata Sandiaga.***