Kisah Nyata! ChatGPT Mulai Menggeser Pekerja Copywriter, AI Jadi Ancaman Serius

- 3 Juni 2023, 10:02 WIB
ChatGPT Mulai Geser Pekerja Manusia di Era Ekonomi yang Sulit | NET
ChatGPT Mulai Geser Pekerja Manusia di Era Ekonomi yang Sulit | NET /

MANADOKU.com - Penggunaan ChatGPT dan teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif lainnya telah menjadi momok sejak kehadirannya tahun lalu, dan pada akhirnya akan menggeser pekerjaan manusia.

Ancaman akan keberadaan ChatGPT sering terdengar, tetapi bahaya dan kegelapan yang membayangi sering diabaikan.

Namun, ChatGPT atau AI generatif lainnya sekarang ini tidak lagi sekadar momok, melainkan benar-benar mulai mendorong orang keluar dari pekerjaan mereka.

Meskipun jauh dari kesempurnaan, kelemahan AI generatif semakin terungkap saat semakin sering digunakan, seperti dikutip dari Neowin, Sabtu 3 Juni 2023.

Baca Juga: Pendaftaran Beasiswa Indonesia Bangkit 2023 Dibuka 5 Juni, Inilah Jadwal Tahapannya

Namun, banyak perusahaan yang tampaknya memandang AI ini "cukup baik" untuk pekerjaan tertentu, khususnya penulis media sosial.

Kisah Olivia Lipkin, seorang copywriter berusia 25 tahun dari San Francisco, yang bekerja di sebuah perusahaan rintisan teknologi, adalah salah satu yang disorot.

Olivia awalnya tidak terlalu memperhatikan ChatGPT ketika diluncurkan pada bulan November tahun lalu.

Namun, beberapa bulan berikutnya, ia mulai menyadari bahwa manajernya menggunakan sebutan "Olivia/ChatGPT" di Slack, dan pada bulan April, Olivia akhirnya dipecat.

Lipkin tidak pernah diberikan alasan resmi terkait pemecatannya. Namun, tulisan manajer perusahaan tentang keunggulan penggunaan ChatGPT yang lebih murah dianggapnya menjadi alasan pemecatannya.

"Setiap kali orang membicarakan ChatGPT, saya merasa tidak aman dan cemas bahwa teknologi itu akan menggantikan saya," ungkapnya.

Baca Juga: Kakanwil Kemenag Sulut Berikan Penghargaan kepada Siswa Madrasah Juara Kompetisi KoSSMI 2023

"Sekarang saya memiliki bukti nyata bahwa kecemasan saya benar adanya, bahwa saya benar-benar kehilangan pekerjaan karena adanya AI."

Microsoft, sebagai pendukung utama dalam perkembangan AI generatif, telah mendanai OpenAI untuk melanjutkan penelitian dan pengembangannya.

Salah satu hasilnya adalah diluncurkannya Bing Chat yang menggunakan teknologi ChatGPT.

Salah satu poin penting yang perlu diperhatikan dalam kisah Olivia Lipkin adalah situasi ekonomi saat ini.

Dengan peningkatan suku bunga yang cepat di seluruh dunia, konsumen mengurangi pengeluaran mereka dan bisnis melakukan pemangkasan biaya untuk bertahan dan fokus pada usaha yang menguntungkan.

Baca Juga: Perbandingan Google Pixel 7 Pro dan Oppo Find X6 Pro: Flagship Terbaik dengan Spesifikasi yang Mengesankan

Kemungkinan besar, terutama karena Olivia bekerja di perusahaan startup, pemecatannya lebih berkaitan dengan situasi anggaran yang ketat daripada kehadiran ChatGPT yang sepenuhnya mengambil alih pekerjaannya.

Dampak sebenarnya dari AI generatif akan tampak ketika inflasi menurun, tarif stabil kembali, dan situasi ekonomi normal.

Jika manusia benar-benar digantikan secara permanen, hal itu bisa menimbulkan masalah besar bagi mereka yang terkena dampaknya.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk melihat dengan cermat bagaimana teknologi ini berkembang dan memastikan bahwa penggunaannya tetap dalam batas yang dapat diterima, dengan mengutamakan pekerjaan manusia.***

Editor: Sahril Kadir

Sumber: Neowin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini