Network
manadoku.com - Skandal manipulasi uji tabrak kembali mengguncang industri otomotif, kali ini melibatkan Daihatsu dengan model mobil hybridnya, Toyota Raize dan Daihatsu Rocky. Dalam pengakuan resmi, Daihatsu mengakui telah melakukan kecurangan dalam prosedur sertifikasi uji tabrak tiang pada kedua kendaraan tersebut. Sebanyak 78.440 unit mobil Daihatsu dan Toyota terlibat dalam kasus ini, dengan lebih dari separuhnya merupakan Toyota Raize Hybrid.
Baca Juga: Pep: Man City Menggebrak sejarah Menuju Treble Winner
Dalam uji tabrak tiang samping, sebuah pengujian vital dalam menilai keamanan mobil, Daihatsu ditemukan mengirimkan data hasil uji tabrak sisi kiri sebagai pengganti data hasil uji tabrak sisi kanan. Manipulasi ini melibatkan pengujian kecepatan dan dampak tabrakan yang mempengaruhi fungsi airbag samping yang seharusnya melindungi penumpang dalam situasi darurat.
Daihatsu menyampaikan permintaan maaf tulus kepada pelanggan dan pihak terkait atas ketidaknyamanan yang disebabkan oleh kesalahan ini. Mereka juga telah menghentikan pengiriman dan penjualan mobil yang terlibat dalam skandal ini.
Baca Juga: Lee Jong Suk Akan Sapa Penggemar di Jakarta Pertengahan Juli Nanti
Skandal ini membuka pandangan tentang pentingnya integritas dan transparansi dalam industri otomotif. Kepercayaan konsumen terhadap keamanan mobil harus tetap dijaga dengan ketat. Daihatsu dan perusahaan induknya, Toyota, telah memulai pemeriksaan menyeluruh terhadap sistem tata kelola mereka untuk menghindari insiden serupa di masa depan.
Baca Juga: Diterpa Isu Kontroversial, Kepala Kantor Kemenag Manado Justru Beberkan Hal ini
Kasus ini mengingatkan kita bahwa keselamatan dan keandalan kendaraan harus menjadi prioritas utama bagi produsen mobil. Konsumen memiliki hak untuk mengetahui bahwa mobil yang mereka beli telah melewati pengujian yang tepat dan memenuhi standar keamanan yang diperlukan.
Baca Juga: Gempa Hari ini: Guncang Poso, Palu dan Tapanuli Tengah
