Data Sementara Dampak Bencana Erupsi Gunung Ruang Menurut BNPB

21 April 2024, 08:00 WIB
Gunung Ruang di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara masih terus mengeluarkan asap vulkanik pada Jumat (19/4/2024). /ANTARA/Basarnas/

MANADOKU.COM - Sebanyak 10 desa dan dua kelurahan di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro terdampak material vulkanik erupsi Gunung Ruang.

Data tersebut berdasarkan hasil pendataan sementara Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB per Sabtu 20 April 2024 pukul 14.00 WIB.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, desa dan kelurahan terdampak hujan abu vulkanik disertai kerikil dan bebatuan saat erupsi Selasa-Rabu 16-17 April 2024.

Desa-desa itu mencakup Desa Pumpente, Laingpatehi, Mahangiang, Tulusan Barangka Pehe, Apengsala, Lesah Rende, Pahiama, Boto, Leseh dan Kelurahan Bahoi serta Kelurahan Balehumara.

Baca Juga: Ketua PWNU Sulut Instruksikan Warga NU Bantu Korban Bencana Erupsi Gunung Ruang

Sementara itu empat kecamatan yang meliputi Likupang Barat, Wori, Likupang Timur dan Likupang Selatan di Kabupaten Minahasa Utara yang turut terdampak abu vulkanik dari aktivitas gunung api berjenis stratovolcano tersebut sejak Kamis 18 April 2024.

Sejauh ini, rincian warga yang terdampak dan mengungsi meliputi 506 warga Desa Laingpatehi, 332 warga Desa Pumpete.

Sebanyak 679 warga Desa Tulusan mengungsi ke Desa Batumawira, Desa Bira, Desa Buha dan Desa Kisihang berada di Kecamatan Tagulandang.

Selain itu terdapat 83 warga Desa Barangka Pehe mengungsi di Gedung Gereja Yerusalem yang sudah memiliki dapur umum dan dikelola oleh warga jemaat sekitar.

Sekira 6.045 warga Desa Kelurahan Bahoi dan Kelurahan Balehumara juga mengungsi di Kecamatan Tagulandang Utara.

"Jumlah total pengungsi hingga saat ini masih dalam proses pendataan," kata Abdul dalam rilis yang diterima MANADOKU.COM pada Minggu 21 April 2024.

Jumlah pengungsi yang berada di Desa Lesah ada sebanyak 31 warga pasien RSUD Batuline di lokasi Gereja Betel Paninteang.

Pengungsi dari Desa Balehumara dan Bahoi sebanyak 60 warga mengungsi di rumah kerabat masing-masing, lalu ada 14 warga lainnya yang memilih mengungsi di Kota Manado.

Sebanyak 28 warga Desa Pahiama, Kecamatan Tagulandang mengungsi secara mandiri di Siau dan 32 warga memilih mengungsi di Kota Bitung serta Kota Manado.

Total pengungsi di Balai Kota Bitung ada kurang lebih 619 warga. Beberapa di antaranya sudah berpindah ke rumah kerabatnya masing-masing.

Sementara itu, sebanyak 48 warga Kabupaten Sitaro mengungsi di Kabupaten Minahasa Utara dan memilih tinggal sementara di rumah kerabat masing-masing.

Pusdalops BNPB juga merinci kerugian materil atas dampak bencana ini meliputi kurang lebih 135 rumah di Kabupaten Sitaro, yang mana ada 363 rumah rusak, dua gereja rusak dan satu sekolah dasar rusak.

Sebagai bentuk dukungan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak dan operasional selama penanganan darurat, BNPB mengirimkan bantuan berupa tenda pengungsi lima set, tenda keluarga 100 unit.

Selanjutnya, light tower empat unit, genset enpat unit, sembako 300 paket, makanan siap saji 300 paket, hygine kit 300 paket, matras 300 lembar, selimut 300 lembar, kasur lipat 150 lembar, masker 300 box, velbed 50 unit, toilet portable 10 paket dan survival kit pengungsi 300 paket.

Bantuan dikirimkan menggunakan pesawat melalui Gorontalo yang kemudian diangkut menggunakan lima truk dari Gorontalo menuju pelabuhan Bitung, akan dimuat Kapal Ferry.

Alternatif ini diambil setelah Bandara Sam Ratulangi di Kota Manado masih ditutup hingga 21 April 2024 pukul 12.00 WIB. Selanjutnya sisanya dibongkar masuk ke kapal Kakap TNI AL.

Skenario apabila tidak termuat semua maka akan disimpan di posko pangkalan kapal TNI AL untuk diangkut pemberangkatan berikutnya.

Selain logistik dan peralatan, BNPB juga mengirimkan satu unit helikopter untuk mendukung segala keperluan kedaruratan, baik untuk mengangkut logistik dan peralatan maupun evakuasi warga.

Helikopter ini telah disiagakan di Lapangan Bola Stadion Klabat, Kota Manado pada Sabtu 20 April 2024.

Dukungan juga datang dari Basarnas yang telah menggerakkan KM Bima Sena untuk membantu evakuasi warga terdampak termasuk pendistribusian logistik ke Kecamatan Tagulandang.

Upaya penanganan darurat bencana erupsi Gunung api Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, terus dilakukan hingga Sabtu 20 April 2024, menyusul dampak letusan gunung api yang kini berstatus level IV (awas) dengan ketinggian 725 mdpl itu semakin meluas.

Tim gabungan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Basarnas, TNI, Polri, Kementerian Sosial, Kementerian ESDM, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Pemerintah Kabupaten Sitaro, Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara, Pemerintah Kota Manado, Pemerintah Kota Bitung, bersama PMI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, hingga unsur pemerintah di tingkat desa dan kelurahan terus berjibaku melakukan langkah antisipatif yang berfokus pada penyelamatan warga terdampak.

Pengiriman personel untuk kaji cepat, evakuasi dan penyelamatan hingga pengiriman logistik serta peralatan terus dilakukan menuju lokasi terdampak.***

Editor: Sahril Kadir

Tags

Terkini

Terpopuler