Network
MANADO HITS- Renungan Harian Keluarga (RHK) GMIM, 21 Juni 2022 dengan judul Jauhilah Segala Macam Kecemaran, dengan bacaan Alkitab Efesus 4:19
Renungan Harian Keluarga (RHK) GMIM, 21 Juni 2022 dikutip ManadoHits.com melalui website dodokugmim yang tayang 20 Mei 2022.
Renungan Harian Keluarga (RHK) GMIM, 21 Juni 2022 menuliskan, keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati oleh Tuhan Yesus, Orang yang berada di zona nyaman (comfort zone) seringkali Ienga atau terlena.
Jika tak waspada dan berjaga-jaga, cepat atau lambat, dapat membuatnya jatuh. Dunia saat ini benar-benar membuat nyaman secara daging karena gencar menawarkan segala kenikmatan dan kesenangan yang menggiurkan.
Baca Juga: Duet Bersama Emme, Jennifer Lopez Perkenalkan Gender Sang Anak dengan Sebutan Netral
Sehingga banyak orang tergoda untuk merasakan dan menikmatinya. Berhati- hatilah! Di balik kenyamanan, kenikmatan dan kesenangan ini ada bahaya yang sedang mengancam kehidupan orang percaya.
Cerita tentang Yusuf, ketika Yusuf berada di rumah Potifar, keadaan nampak membaik dan semakin nyaman. Tak pemah terbesit sedikit pun dalam benak Yusuf, bahwa justru di rumah Potifar yang begitu nyaman itu ada bahaya yang sedang mengancam hidupnya.
“Selang beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: “Marilah tidur dengan aku” (Kej. 39:7). Ia menjadi incaran dari istri Potifar yang berusaha menggoda dan membujuknya agar mau menuruti hasratnya.
Reaksi Yusuf sungguh di luar dugaan! Yusuf secara tegas menolak permintaan istri tuannya itu dan memilih untuk lari dan menjauh demi mempertahankan kesucian hidupnya.
Baca Juga: Barcelon Tolak Rp924 Miliar untuk Frenkie de Jong, Manchester United Layangkan Penawaran Kedua
Itu artinya Yusuf tidak mau berkompromi atau mencemarkan diri dengan hal-hal yang cemar, padahal ia punya kesempatan besar untuk melakukannya, karena tidak ada orang yang melihatnya.
Ini adalah bukti bahwa Yusuf lebih memilih takut akan Tuhan daripada takut kepada manusia. Kualitas hidup Yusuf benar-benar teruji, baik itu di hadapan manusia maupun di hadapan Tuhan.
Firman Tuhan dengan keras mengingatkan: “…percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut saja pun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang orang-orang kudus” (Ef. 5:3).
Ketika dihadapkan pada godaan dan kecemaran, tidak ada jalan lain, selain lari menjauh, seperti yang dilakukan oleh Yusuf. Jika tidak, kita akan”…diseret dan di pikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut”.
Baca Juga: Ada Ronaldo Kwateh dan Marselino, Ini 30 Pemain Timnas yang Dipanggil Shin Tae-yong untuk Piala AFF U 19
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati oleh Tuhan Yesus, Sebagai orang-orang yang telah diselamatkan dan disucikan oleh darah Yesus Kristus, kita harus menahan diri dan memiliki keberanian untuk menunjukkan sikap membenci dosa, tidak berpihak pada kefasikan atau kecemaran, melainkan kita terpanggil hidup dalam kekudusan.
“Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus” (1 Tes. 4:7) dan bahkan “Jangan/ah turut mengambil bagian dalam perbuatan- perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apaapa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.
Sebab menyebutkan saja pun apa yang dibuat oleh mereka di tempat- tempat yang tersembunyi telah memalukan”. Maka sebagai orang percaya memiliki tanggung jawab untuk menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan, dengan menjalani hidup yang berlawanan dengan cara hidup dunia.
Marilah kita hidup sungguh-sungguh dalam kekudusan dan berbuat sesuai dengan kebenaran Allah, dengan menjauhi segala macam pencemaran dan perbuatan-perbuatan tercela, sehingga kehidupan kita berkenan di hadapan-Nya dan menyenangkan Tuhan. Amin. ***
