Network
MANADOKU.COM - Menggali kekayaan budaya Sumatera, "Jale Kerap" tidak hanya sekedar lirik lagu daerah yang merdu, namun juga cerminan dari sejarah dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat.
Artikel ini akan membawa Anda menyelami makna mendalam dan kisah di balik lagu yang telah turun-temurun mengiringi kehidupan masyarakat Sumatera, mengungkapkan bagaimana "Jale Kerap" lebih dari sekadar melodi, namun juga warisan budaya yang tak ternilai.
"Jale Kerap" berasal dari Sumatera Selatan, khususnya daerah Palembang. Lagu ini populer di kalangan masyarakat Melayu dan sering dinyanyikan dalam berbagai acara adat dan tradisi. Iramanya yang ceria dan syairnya yang penuh makna membuat "Jale Kerap" digemari oleh berbagai kalangan usia.
Bagi Anda yang ingin menyelami lebih dalam budaya Sumatera, memahami makna dan sejarah "Jale Kerap" adalah langkah awal yang tepat.
Baca Juga: Mengarungi Keindahan Senja di Melodi 'Mantai Petang', Lagu Daerah Sumatera Selatan yang Menawan
Lagu ini bukan hanya hiburan, tetapi juga jendela untuk mengenal nilai-nilai luhur dan kearifan lokal masyarakat Sumatera.
Mari kita telusuri lebih jauh tentang makna dan sejarah lagu "Jale Kerap", serta bagaimana lagu ini menjadi bagian penting dalam budaya Sumatera.
Sejarah Lagu Jale Kerap
Asal-usul "Jale Kerap" tidak diketahui secara pasti. Konon, lagu ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Palembang Darussalam. Ada beberapa versi tentang pencipta lagu ini, namun tidak ada satu pun yang bisa dipastikan kebenarannya.
Versi paling populer menyebutkan bahwa "Jale Kerap" diciptakan oleh seorang pangeran muda bernama Raden Patah. Pangeran muda ini jatuh cinta kepada seorang gadis cantik bernama Jale Kerap. Lagu ini dibuatnya sebagai ungkapan cintanya kepada sang pujaan hati.
Makna Lagu Jale Kerap
Lirik lagu "Jale Kerap" menggunakan bahasa Melayu yang halus dan penuh dengan kiasan. Maknanya pun cukup kompleks dan bisa diinterpretasikan dengan berbagai cara.
Secara umum, lagu ini menceritakan tentang kisah cinta seorang pemuda kepada gadis pujaannya. Sang pemuda ingin meminang sang gadis dan berjanji akan selalu setia dan menjaganya.
Namun, lagu ini juga mengandung makna yang lebih dalam tentang kesetiaan, tanggung jawab, dan komitmen dalam sebuah hubungan. Hal ini tercermin dalam lirik lagu yang menyebutkan bahwa sang pemuda rela melakukan apa saja untuk mendapatkan cinta sang gadis.
Nilai-Nilai Budaya dalam Lagu Jale Kerap
"Jale Kerap" bukan hanya lagu cinta biasa, tetapi juga mengandung nilai-nilai budaya yang luhur. Lagu ini mengajarkan tentang pentingnya kesetiaan, tanggung jawab, dan komitmen dalam sebuah hubungan.
Selain itu, lagu ini juga mencerminkan tradisi masyarakat Melayu yang menjunjung tinggi rasa hormat dan kesopanan. Hal ini terlihat dari bahasa yang digunakan dalam lirik lagu yang halus dan penuh dengan kiasan.
Lagu Jale Kerap dalam Budaya Sumatera Selatan
"Jale Kerap" merupakan salah satu lagu daerah yang paling populer di Sumatera Selatan. Lagu ini sering dinyanyikan dalam berbagai acara adat dan tradisi, seperti pernikahan, sunatan, dan acara adat lainnya.
Lagu ini juga sering dinyanyikan oleh anak-anak dan remaja sebagai bentuk hiburan. "Jale Kerap" telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Sumatera Selatan dan terus dilestarikan hingga saat ini.
Baca Juga: 'Diunggak Ijan' Lagu Daerah Sumatera Selatan, Begini Lirik Lagu, Makna dan Sejarahnya
Lirik lagu
Ai mang tunjung duduk
Kan adeng terime
Jadilah ige kakang
Dek nak keiluk
Pengenjuk didenga
Asak kakang guk nian
Jale kerap
Engguk tige depe
Kan kukibaskan gale
Ladai nian permintaan adeng
Kane kebunan kawe
Kakang linjang sayi linjang
Tingga nak gacang
Kakang ka betandang
Kalu isuk oi
Ape luse oi
Kutanti oi kakang ku tanti
Adeng iluk oi
Uje lemak oi
Rasan kite
Rasan seadenye
Itulah sekilas tentang sejarah, makna dan lirik lagu daerah "Jale Kerap" dari Sumatera Selatan.***
