Profil Singkat Pdt Gilbert Lumoindong: Viral di Medsos Karena Kontroversi terhadap Islam

- 14 April 2024, 19:00 WIB
Pdt Gilbert Lumoindong.
Pdt Gilbert Lumoindong. /Instagram/@pastorgilbertl

MANADOKU.COM – Pdt Gilbert Lumoindong sedang ramai dibahas publik setelah video khutbah yang menyinggung ibadah umat Islam beredar di media sosial (medsos).

Dalam video yang telah beredar luas itu, Pdt Gilbert Lumoindong menyindir kewajiban umat Islam untuk “bersih-bersih” sebelum mendirikan sholat.

Selain itu, dia juga membuat perbandingan tentang kadar zakat umat Islam yang hanya 2,5 persen dengan perpuluhan.

Lalu, siapa sebenarnya Pdt Gilbert Lumoindong? Berikut ulasan profil singkatnya:

Baca Juga: Video Pdt Gilbert Diduga Penistaan Agama Viral, Brigade Masjid BKPRMI Sulut Angkat Suara

Masa Kecil dan Sakit Saraf Otak

Pdt Gilbert Lumoindong, M.Th., lahir pada 26 Desember 1966, adalah seorang pendeta terkenal asal Indonesia.

Namanya mencuat ke publik sebagai pembawa acara Penyegaran Rohani Agama Kristen di RCTI dari tahun 1992 hingga 1997.

Sejak kecil, Gilbert telah mengalami perjuangan dengan sakit saraf otak hingga usia 10 tahun.

Namun, kesembuhannya menginspirasi langkahnya untuk sepenuhnya mengabdikan diri kepada Tuhan.

Mulai aktif sebagai pengkhotbah sejak usia 17 tahun, ia mengabdi di berbagai organisasi pemuda Kristen.

Setelah menyelesaikan pendidikan di Lembaga Pendidikan Teologi Indonesia dan meraih diploma pada tahun 1990, Gilbert melanjutkan studi teologinya di Institut Teologi dan Pendidikan Indonesia. Kemudian, ia memimpin GL Ministry yang didirikannya sendiri pada tahun 1998.

Gilbert juga dikenal menunjukkan sikap toleransi antaragama dengan berfoto bersama tokoh Islam seperti Rizieq Shihab dan Yusuf Mansur pada tahun 2014.

Kontroversi

Saat ini, Gilbert tetap aktif sebagai pengkhotbah di media massa dan memimpin sekitar 18.000 jemaat di GBI Glow Fellowship Centre. Namun, popularitasnya tidak lepas dari kontroversi.

Pada tahun 2019, publik dihebohkan dengan berita hoaks tentang pemualafan Gilbert oleh Rizieq Shihab, yang kemudian dikonfirmasi sebagai berita palsu oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

Pada tahun 2020, Gilbert menciptakan kontroversi dengan pernyataannya terkait Paus Fransiskus dan dukungannya terhadap serikat sipil untuk homoseksual, yang menuai reaksi dari umat Katolik Roma.

Terakhir, pada tahun 2022, Gilbert mendapat peringatan keras dari Badan Pengurus Pusat Gereja Bethel Indonesia (GBI) terkait pernyataan kontroversialnya terhadap kasus pelecehan seksual Brigadir Yosua Hutabarat.

GBI menegaskan perlunya meminta maaf secara terbuka dan menekankan pentingnya menahan diri dalam membuat pernyataan di luar kapasitasnya sebagai pemuka agama.***

Editor: Sahril Kadir


Tags

Artikel Pilihan

Terkini