Efek Perubahan Iklim dalam Pelaksanaan Sustainable Development Goals

- 31 Mei 2023, 06:26 WIB
Penulis: Agus Santoso Budiharso
Penulis: Agus Santoso Budiharso /

PERUBAHAN iklim merupakan tantangan global yang telah merasuk ke dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. SDGs adalah kumpulan tujuan dan target global yang diharapkan bisa membawa perubahan positif dan berkelanjutan bagi planet kita, namun, perubahan iklim yang semakin drastis dapat mempengaruhi efektivitas dan kemampuan kita dalam mencapai tujuan-tujuan ini.

Pertama, perubahan iklim memiliki dampak langsung terhadap Tujuan Ke-13 SDGs, yaitu "Tindakan untuk Perubahan Iklim." Tujuan ini menyerukan adanya tindakan segera untuk melawan perubahan iklim dan dampaknya.

Namun, perubahan iklim yang semakin cepat dan ekstrem, mulai dari peningkatan suhu global, pencairan es di kutub, hingga peningkatan frekuensi dan intensitas bencana alam, mempersulit upaya dalam mencapai tujuan ini.

Selanjutnya, perubahan iklim juga berdampak pada SDGs lainnya. Misalnya, Tujuan Ke-2, "Tidak Ada Kelaparan," yang berfokus pada pencapaian ketahanan pangan dan peningkatan nutrisi.

Baca Juga: Bikin Iri, Kelima Pemenang Flash Sale Rp1 Shopee Resmi Terima Mobil Agya Seharga Rp1

Perubahan iklim menyebabkan pola cuaca yang tidak menentu dan bencana alam yang lebih sering terjadi, keduanya bisa merusak pertanian dan produksi makanan, sehingga berdampak pada akses dan kualitas pangan.

Dampak perubahan iklim juga mempengaruhi Tujuan Ke-6, "Air Bersih dan Sanitasi." Perubahan iklim dapat menyebabkan kekeringan, banjir, dan perubahan pola curah hujan, yang semuanya dapat mempengaruhi kualitas dan ketersediaan air bersih.

Dalam konteks Tujuan Ke-15, "Kehidupan di Darat," perubahan iklim dapat merusak ekosistem dan menyebabkan kehilangan keanekaragaman hayati. Pemanasan global berdampak pada habitat dan spesies, merusak ekosistem dan merusak keseimbangan alam.

Untuk mencapai SDGs dalam konteks perubahan iklim yang semakin cepat, ada beberapa langkah penting yang perlu diambil. Pertama, kita perlu memahami dan mengakui betapa eratnya keterkaitan antara perubahan iklim dan SDGs. Langkah selanjutnya adalah mengintegrasikan strategi perubahan iklim dalam perencanaan dan pelaksanaan SDGs.

Selain itu, kita juga perlu mempromosikan pendekatan yang transformatif dan berkelanjutan untuk menangani perubahan iklim dan pencapaian SDGs. Ini termasuk inovasi teknologi hijau, transisi ke energi terbarukan, pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, dan pendidikan serta penyadaran masyarakat tentang isu perubahan iklim dan SDGs.

Akhirnya, kolaborasi global dan kemitraan kuat akan menjadi kunci dalam mengatasi perubahan iklim dan mencapai SDGs. Negara-negara perlu bekerja sama, berbagi pengetahuan dan sumber daya, dan mendukung satu sama lain dalam menghadapi tantangan ini.

Kolaborasi ini juga harus melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi internasional, sektor swasta, dan masyarakat sipil, dalam rangka mewujudkan aksi yang lebih luas dan efektif.

Baca Juga: Berikut ini Syarat Google Pixel Fold Bisa Saingi Samsung Galaxy Z Fold

Sementara itu, keterlibatan masyarakat lokal dan pendekatan berbasis masyarakat dalam mengatasi perubahan iklim dan SDGs juga sangat penting. Masyarakat lokal seringkali memiliki pengetahuan dan solusi lokal yang bisa berkontribusi penting dalam menghadapi perubahan iklim dan mencapai SDGs.

Di sisi lain, untuk mencapai SDGs dalam konteks perubahan iklim, pendekatan yang berkeadilan sosial juga penting. Ini karena dampak perubahan iklim seringkali berdampak lebih besar pada komunitas yang rentan dan miskin.

Oleh karena itu, strategi dan aksi untuk mengatasi perubahan iklim dan mencapai SDGs harus memastikan bahwa tidak ada yang ditinggalkan dan semua orang mendapatkan manfaat yang sama.

Tantangan perubahan iklim pada pelaksanaan Sustainable Development Goals memang besar, namun dengan kerja sama, inovasi, dan komitmen, kita dapat menghadapinya.

Perubahan iklim tidak hanya mempengaruhi kita semua, tetapi juga masa depan planet ini dan generasi yang akan datang. Oleh karena itu, menghadapi perubahan iklim dan mencapai SDGs bukanlah hanya sebuah opsi, tetapi sebuah keharusan.

Baca Juga: Terkait Kasus Turis Asing di Bali, Yerry Tawalujan Ingatkan Penanganan Harus Hati-hati dan Bijaksana

Perubahan iklim adalah ancaman nyata bagi planet kita dan bagi kemampuan kita untuk mencapai Sustainable Development Goals. Namun, dengan aksi yang tepat, kita dapat mengubah ancaman ini menjadi peluang untuk menciptakan dunia yang lebih baik, lebih adil, dan lebih berkelanjutan. Karena pada akhirnya, perubahan iklim dan SDGs bukanlah dua isu yang terpisah, tetapi dua sisi dari satu koin yang sama: masa depan kita sebagai manusia dan sebagai penghuni planet ini.

Memahami lebih dalam dampak perubahan iklim terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) membutuhkan penelitian dan analisis yang lebih mendetail. Mari kita fokus pada beberapa tujuan SDGs dan dampak spesifik perubahan iklim terhadap mereka.

Pertama, Tujuan Ke-1 SDGs, "Tidak Ada Kemiskinan," juga dipengaruhi oleh perubahan iklim. Kemiskinan dan perubahan iklim seringkali saling terkait dalam siklus negatif.

Bencana alam yang disebabkan oleh perubahan iklim, seperti banjir, kekeringan, dan badai, berdampak signifikan terhadap penghidupan dan mata pencaharian masyarakat, terutama di negara-negara berkembang.

Kerentanan ini diperparah oleh kurangnya sumber daya dan kapasitas untuk beradaptasi dan pulih dari dampak tersebut, mendorong lebih banyak orang ke dalam kemiskinan.

Dalam konteks Tujuan Ke-7, "Energi Bersih dan Terjangkau," perubahan iklim menuntut transisi dari energi fosil ke energi terbarukan. Pemanasan global berdampak pada ketersediaan sumber daya alam, seperti batu bara, minyak, dan gas alam.

Di sisi lain, energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin menjadi alternatif yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Namun, transisi ini membutuhkan investasi dan inovasi teknologi yang signifikan, serta kebijakan dan regulasi yang mendukung.

Dampak perubahan iklim juga mencakup Tujuan Ke-11, "Kota dan Komunitas Berkelanjutan." Perubahan iklim dapat mempengaruhi infrastruktur perkotaan, termasuk perumahan, transportasi, dan sistem utilitas.

Selain itu, dampak perubahan iklim, seperti naiknya permukaan laut dan bencana alam, dapat merusak kota dan komunitas, terutama di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil.

Tujuan Ke-14, "Kehidupan di Bawah Air," juga terpengaruh oleh perubahan iklim. Pemanasan global dan peningkatan kadar karbon dioksida di atmosfer mengakibatkan pemanasan dan asidifikasi laut, yang berdampak buruk pada keanekaragaman hayati laut dan ekosistem laut.

Hal ini berpengaruh pada sektor perikanan dan pariwisata, serta kehidupan dan mata pencaharian masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil.

Untuk merespons dampak perubahan iklim terhadap pencapaian SDGs, diperlukan strategi dan aksi yang lebih komprehensif dan terintegrasi. Misalnya, pendekatan berbasis ekosistem dapat digunakan untuk melindungi dan memulihkan ekosistem yang rusak oleh perubahan iklim, sementara sekaligus mendukung pencapaian SDGs, seperti ketahanan pangan, air bersih, dan kehidupan di darat dan di bawah air.

Selain itu, kebijakan dan regulasi yang berorientasi pada iklim dan SDGs, termasuk mekanisme penilaian dampak iklim dan integrasi perubahan iklim dalam perencanaan pembangunan, juga sangat penting.

Sejauh ini, teknologi berperan besar dalam memitigasi dan beradaptasi terhadap perubahan iklim serta mencapai SDGs. Teknologi hijau dan terbarukan, seperti tenaga surya, angin, dan air, dapat mendukung transisi ke energi bersih dan terjangkau.

Teknologi pertanian cerdas iklim dapat meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan di tengah perubahan pola cuaca. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) juga dapat digunakan untuk memantau perubahan iklim, mendistribusikan informasi, dan mendukung pengambilan keputusan dalam menghadapi perubahan iklim dan mencapai SDGs.

Pendidikan dan penyadaran masyarakat tentang perubahan iklim dan SDGs juga menjadi faktor kunci. Pendidikan tentang perubahan iklim dan SDGs harus dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah dan program pendidikan non-formal.

Kampanye dan program penyadaran masyarakat juga dapat digunakan untuk menjangkau publik yang lebih luas dan mendorong partisipasi dan aksi masyarakat dalam mengatasi perubahan iklim dan mencapai SDGs.

Selain itu, untuk mencapai SDGs dalam konteks perubahan iklim, diperlukan pendanaan dan investasi yang signifikan. Negara-negara perlu meningkatkan alokasi anggaran mereka untuk perubahan iklim dan SDGs.

Investasi swasta juga diperlukan, terutama dalam sektor-sektor kunci seperti energi terbarukan, teknologi hijau, dan infrastruktur berkelanjutan. Mekanisme keuangan inovatif, seperti obligasi hijau dan investasi berdampak, juga dapat digunakan untuk mendukung upaya ini.

Geographic Information System (GIS) atau Sistem Informasi Geografis merupakan alat yang sangat penting dalam pemantauan perubahan iklim dan upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

GIS memungkinkan pengumpulan, penyimpanan, analisis, dan visualisasi data geospasial yang berhubungan dengan perubahan iklim. Berikut ini beberapa manfaat yang ditawarkan GIS:

  1. Pemantauan dan Analisis Perubahan Iklim: GIS dapat digunakan untuk memantau dan menganalisis tren perubahan iklim, termasuk peningkatan suhu, perubahan pola curah hujan, dan naiknya permukaan laut. Dengan kemampuan ini, kita dapat memahami lebih baik bagaimana iklim berubah di berbagai lokasi dan waktu, dan meramalkan perubahan iklim di masa depan.
  2. Evaluasi Dampak Perubahan Iklim: GIS memungkinkan evaluasi dampak perubahan iklim pada berbagai aspek, termasuk lingkungan, sosial, dan ekonomi. Misalnya, GIS dapat digunakan untuk memetakan area yang rentan terhadap bencana alam seperti banjir dan kekeringan, atau untuk menganalisis dampak perubahan iklim terhadap produksi pertanian dan ketahanan pangan.
  3. Perencanaan dan Pengambilan Keputusan: Dengan memvisualisasikan data dan analisis tentang perubahan iklim, GIS membantu dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Misalnya, GIS dapat digunakan untuk merencanakan penempatan infrastruktur yang berkelanjutan, atau untuk merumuskan strategi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
  4. Pelibatan dan Pendidikan Masyarakat: GIS juga dapat digunakan sebagai alat untuk melibatkan dan mendidik masyarakat tentang perubahan iklim. Misalnya, peta interaktif dan visualisasi dapat digunakan untuk menyampaikan informasi tentang perubahan iklim dan dampaknya kepada masyarakat, dan untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam aksi perubahan iklim dan pencapaian SDGs.
  5. Keterkaitan SDGs: GIS juga dapat digunakan untuk memahami dan menganalisis keterkaitan antara perubahan iklim dan SDGs. Misalnya, GIS dapat digunakan untuk memetakan dan menganalisis hubungan antara perubahan iklim dan ketahanan pangan (Tujuan Ke-2), air bersih (Tujuan Ke-6), atau kehidupan di darat (Tujuan Ke-15).

Dengan demikian, GIS merupakan alat yang sangat berharga dalam menghadapi perubahan iklim dan mencapai Sustainable Development Goals.

Menggunakan GIS dapat membantu kita memahami lebih baik tantangan yang kita hadapi, merencanakan dan melaksanakan solusi yang lebih efektif, dan mencapai masa depan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan.

Tantangan perubahan iklim terhadap pelaksanaan Sustainable Development Goals memang signifikan dan membutuhkan kerjasama, inovasi, dan komitmen dari semua pihak.

Namun, dengan pendekatan yang tepat dan aksi yang berkesinambungan, kita dapat mengatasi tantangan ini dan menciptakan masa depan yang lebih baik, lebih adil, dan lebih berkelanjutan untuk semua orang.

*Penulis adalah Dewan Pakar Kagegama dan Kagama Cabang Manado, Dosen Universitas Prisma, Pendiri Yayasan Pengkajian dan Advokasi Geospasial, Ketua Lembaga Geospasial Bumi Nusantara

Editor: Sahril Kadir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x