Network
MANADOKU.com – Selain Hari Pendidikan Nasional, tanggal 2 Mei juga sangat berarti bagi Pemuda Muhammadiyah.
Pasalnya, pada tanggal itulah lahir Pemuda Muhammadiyah sebagai organisasi otonom Muhammadiyah yang dimaksudkan untuk menghimpun, membina dan menggerakkan potensi pemuda Islam demi terwujudnya kader Persyarikatan, kader umat dan kader bangsa dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah.
Pada tahun 2023 ini, Pemuda Muhammadiyah sudah genap berusia 91 tahun, yang berarti bahwa organisasi kepemudaan ini telah cukup tua dibandingkan organisasi kepemudaan lainnya.
Lantas bagaimana sejarah berdirinya Pemuda Muhammadiyah? Berikut ulasan singkatnya, seperti dikutip dari laman resminya, pada 2 Mei 2023.
Pada awal berdirinya, Pemuda Muhammadiyah dapat dikaitkan secara kronologis dengan Siswo Proyo Priyo (SPP), sebuah gerakan yang diharapkan oleh KH. Ahmad Dahlan untuk membina remaja/pemuda Islam.
SPP mengalami kemajuan pesat seiring berjalannya waktu, dan pada Kongres Muhammadiyah ke-21 di Makassar pada tahun 1932, diputuskan untuk membentuk Muhammadiyah Bagian Pemuda.
Organisasi ini secara khusus bertanggung jawab dalam mendidik dan membimbing para pemuda yang berasal dari keluarga Muhammadiyah.
Keputusan ini sangat disambut baik oleh pemuda keluarga Muhammadiyah, sehingga dalam waktu yang relatif singkat, Muhammadiyah Bagian Pemuda berhasil terbentuk di hampir semua ranting dan cabang Muhammadiyah.
Dengan demikian, pembinaan Pemuda Muhammadiyah menjadi tanggung jawab pimpinan Muhammadiyah di setiap tingkatan.
Misalnya, di tingkat Pimpinan Pusat Muhammadiyah, tugas mengasuh, mendidik, dan membimbing Pemuda Muhammadiyah diserahkan kepada Majelis Pemuda, yaitu lembaga yang bekerja sama dan membantu Pimpinan Pusat dalam mengarahkan gerakan pemuda.
Selanjutnya, Majelis Tanwir menyetujui Muhammadiyah Bagian Pemuda dijadikan suatu organisasi otonom yang mempunyai kewenangan mengurusi rumah tangga organisasinya sendiri.
Akhirnya pada 26 Dzulhijjah 1350 H bertepatan dengan 2 Mei 1932 secara resmi Pemuda Muhammadiyah berdiri sebagai organisasi otonom.***
