MANADOKU.com - Pada 20 April 2023, Indonesia akan menyaksikan Gerhana Matahari Hibrida yang cukup langka.
Menyikapi fenomena ini, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengimbau masyarakat untuk tidak melihatnya secara langsung.
Selain itu, BRIN berharap momen ini dapat dimanfaatkan untuk penelitian oleh berbagai disiplin ilmu terkait.
Baca Juga: Banyak Calon Diburu Siswa Baru! 4 SMA Terfavorit di Balikpapan, Yuk Intip SMA Apa Saja Itu?
Kepala Pusat Riset Antariksa BRIN, Emanuel Sungging, mengungkapkan bahwa Gerhana Matahari Hibrida dapat menjadi peluang untuk kolaborasi lintas disiplin.
Peneliti dari disiplin ilmu hayati dapat meneliti apakah Gerhana Matahari Hibrida berpengaruh terhadap perilaku makhluk hidup.
Sementara itu, peneliti ilmu sosial dapat melakukan studi etnoastronomis, terkait budaya yang timbul akibat adanya gerhana.
Gerhana Matahari Hibrida terjadi saat fenomena gerhana Matahari total dan gerhana Matahari cincin terjadi di suatu daerah dalam waktu bersamaan.