Mitologi Tahun Kabisat: Fakta vs Mitos

29 Februari 2024, 09:15 WIB
Mitologi Tahun Kabisat: Fakta vs Mitos /pexels/

MANADOKU.COM – Tahun kabisat, sebuah fenomena langka yang terjadi setiap empat tahun sekali, telah menarik perhatian manusia sejak zaman dahulu.

Namun, apakah benar hari tambahan ini membawa keberuntungan atau justru sial? Mari kita eksplorasi lebih lanjut.

Julius Caesar memperkenalkan sistem tahun kabisat pada tahun 45 SM, dengan tujuan untuk menyelaraskan kalender dengan orbit bumi mengelilingi matahari. Tanpa tambahan hari ini, kalender dan musim akan bertahap tidak sinkron.

Dengan satu hari tambahan, kalender bisa sejajar dengan tahun matahari yang sebenarnya, yang memakan waktu 365,25 hari.

Baca Juga: Syarat Suatu Tahun Disebut Tahun Kabisat, Bukan Hanya Habis Dibagi 4

Tanpa sistem ini, kalender dunia akan meleset sekitar 5 jam, 48 menit, dan 45 detik setiap tahunnya.

Tahun kabisat sering dikaitkan dengan mitos-mitos, yang berbeda-beda di berbagai budaya. Salah satu mitos yang terkenal adalah bahwa tahun kabisat membawa sial.

Penduduk Italia bahkan menghindari membuat keputusan penting selama tahun kabisat, dengan kepercayaan bahwa itu bisa membawa nasib buruk. Namun, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung teori ini.

Di sisi lain, ada juga mitos tentang kelahiran pada tanggal 29 Februari. Meskipun orang yang lahir pada hari tersebut langka, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa tahun kabisat membawa penderitaan tak terhitung bagi mereka.

Tradisi dan Perayaan Tahun Kabisat

Meskipun beberapa budaya mengaitkan tahun kabisat dengan sial, ada juga yang merayakannya dengan sukacita.

Di Amerika Serikat, khususnya di Texas, tahun kabisat dirayakan dengan festival empat hari untuk merayakan orang-orang yang berulang tahun pada tanggal 29 Februari.

Selain itu, ada juga mitos menarik tentang wanita yang bisa melamar duluan di tahun kabisat.

Meskipun mitos ini mungkin sudah ketinggalan zaman, cerita tentang St. Brigid dari Irlandia memberikan gambaran tentang bagaimana tradisi ini mungkin dimulai.

Tahun kabisat, dengan segala mitos dan realitasnya, tetap menjadi fenomena menarik dalam budaya manusia.

Meskipun keberadaannya dipenuhi dengan cerita-cerita mistis, penting untuk memahami fakta ilmiah di baliknya dan mengapresiasi tradisi-tradisi yang berkembang di berbagai budaya.

Semoga artikel ini membawa pemahaman yang lebih dalam tentang tahun kabisat dan segala kompleksitasnya.***

Editor: Sahril Kadir

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler