MANADOKU – Setelah mengetahui apa itu operasi bariatrik dan bagaimana pelaksanaannya di Indonesia, akan lebih lengkap jika mengetahui pula tentang jenis-jenis dari salah satu upaya menurunkan obesitas.
Dikutip oleh MANADOKU.com dari NHS, saat ini ada dua jenis operasi bariatrik. Jenis pertama yaitu yang sifatnya reversible (bisa dikembalikan ke keadaan semula). Sedangkan jenis kedua adalah sebaliknya yang sifatnya irreversible (kondisinya tetap).
Yang masuk ke dalam golongan reversible adalah metode gastric banding. Metode ini dilakukan dengan leher lambung akan diikat memakai band atau pita atau selang kecil yang terhubung ke sebuah pompa kecil yang ditanam bawah kulit.
Di pompa itu akan disuntikkan cairan steril menuju pita, dan pita bakal mengembang sehingga ‘mencekik’ leher lambung. Akibatnya, pasien akan menjadi cepat kenyang karena terbentuk lambung baru yang ukurannya lebih kecil.
Baca Juga: Mitos Peminum Berat Runtuh! Penelitian Ungkap Gangguan Serius pada Peminum Alkohol Berat
Sedangkan pembedahan tetap atau irreversible dilakukan dengan cara memotong lambung dan merekonstruksi saluran pencernaan (laparoscopic sleeve gastrectomy).
Dr. Errawan menjelaskan, rekonstruksi saluran pencernaan sangat perlu dilakukan agar terjadinya adaptasi lambung yang mengakibatkan berat badan kembali naik di kemudian hari bisa dicegah.
Dr. Errawan mengingatkan, meski operasi bariatrik yang sama dilakukan kepada dua orang, efek dan hasilnya akan berbeda.
Hal ini bisa terjadi karena tubuh punya kemampuan untuk beradaptasi dan merevitalisasi tubuhnya sendiri.
Setelah menjalani operasi bariatrik, pasien juga harus mau mengubah gaya hidup, disertai dengan kesadaran dan kedisiplinan.
Pasien yang menjalani operasi bariatrik juga harus mau menjalani sesi konsultasi ke ahli gizi.
Itulah dua jenis operasi bariatrik yang sebaiknya Anda ketahui, khususnya yang mengalami obesitas.***