'Dwight Yorke: Haaland Takkan Masuk Skuad Treble Winner MU, Ini Alasannya!'

- 12 Mei 2023, 15:00 WIB
Menjadikan city treble winner seperti peraihan setan merah
Menjadikan city treble winner seperti peraihan setan merah /Instagram

manadoku.com - Erling Haaland, sosok penyerang fenomenal yang tengah menggema di dunia sepak bola, telah menunjukkan kualitasnya yang luar biasa bersama Manchester City musim ini.

Baca Juga: Mengungkap Kehadiran Misterius Gods Knight: Akagami no Shanks Terlibat dalam Konflik Besar di One Piece!

Namun, seorang legenda Manchester United, Dwight Yorke, memberikan pandangannya bahwa Haaland tidak akan mampu masuk ke dalam skuad treble winner Manchester United.

Haaland telah menunjukkan ketajamannya sejak musim pertamanya bersama Manchester City. Dalam waktu singkat, pemain berusia 22 tahun itu berhasil mengoleksi 51 gol dari hanya 47 pertandingan di berbagai kompetisi.

Baca Juga: Virgoun dilaporkan dugaan perzinaan oleh Irana Rusli

Penampilan impresif Haaland juga berperan penting dalam upaya Manchester City meraih tiga gelar sekaligus, yakni Piala FA, Premier League, dan Liga Champions. Jika sukses meraih prestasi ini, Man City akan menjadi klub kedua setelah MU yang berhasil mencapainya pada tahun 1999 dengan skuad legendaris mereka.

Baca Juga: Part 2: Mengulik Pola Rekrutment Atlet Pelajar Sulut 2023

Perbandingan antara Man City saat ini dengan Manchester United di era kejayaan juga menjadi sorotan. Ketika ditanya mengenai pemain Man City saat ini yang memiliki potensi untuk masuk ke dalam skuad treble winner Manchester United, Dwight Yorke menyebut Kevin De Bruyne sebagai satu-satunya kandidat yang berpeluang.

Yorke mengakui kualitas De Bruyne sebagai pemain yang tidak dapat diabaikan, namun, dia juga mengingatkan akan pentingnya mempertimbangkan peran dan posisi yang akan dimainkan oleh pemain tersebut.

Baca Juga: Toyota Umumkan Debut Global Urban Cruiser Icon, Siap Hantui Pasar Indonesia

Yorke menambahkan, "Namun, De Bruyne adalah satu-satunya pemain yang berpeluang, bahkan Haaland yang sehebat itu tidak. Kami memiliki gaya bermain tertentu di lini serang pada saat itu. Ini bukan hanya tentang siapa yang bisa mencetak lebih banyak gol, tetapi juga tentang gaya permainan tim dan bagaimana hal itu berhasil membawa kami meraih treble."

"Haaland tidak akan dapat masuk ke dalam tim kami dengan cara kami bermain pada saat itu, itu mustahil. Mengapa harus merusak koneksi permainan saya dan Andy Cole pada saat itu?"

Baca Juga: Banyak Partai Belum Ajukan Bakal Caleg ke KPU, Akademisi Unsrat Ungkap Kemungkinan Penyebabnya

"Sekalipun Haaland mungkin mencetak 50 gol seorang diri, saya dan Cole mencapai angka tersebut secara bersama-sama dengan adanya chemistry di antara kami," tambah Yorke, yang mampu mencetak 29 gol pada musim 1998/1999.

Pandangan Dwight Yorke ini memberikan perspektif menarik mengenai perbedaan gaya permainan dan koneksi tim pada masa lalu. Ia menyoroti betapa pentingnya harmoni dan kemampuan pemain untuk saling mendukung satu sama lain, yang ia anggap sebagai elemen penting dalam skuad treble winner Manchester United.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Kampung Sawangan di Sulawesi Utara yang Pernah di Kunjungi Ratu Belanda

Meskipun Haaland telah menunjukkan potensi luar biasa, Dwight Yorke menegaskan bahwa ia tidak akan mampu menggantikan dinamika yang tercipta antara dirinya, Andy Cole, dan rekan-rekan satu timnya saat itu.

Editor: Atha Razka


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini