KEMERIAHAN kejuaraan Bola Voli Antar Klub se Sulawesi Utara dalam tajuk Kapolda Cup 2023, swdang berlangsung. Event ini mulai digelar 5 Juni 2023 yang lalu dan akan berlangsung sampai 15 Juni 2023.
Dari informasi yang terberi, event ini merupakan persiapan perekrutan Atlet Voli yang akan masuk dalam tim PraPon Sulawesi Utara.
Namun sebetulnya dan sejatinya event ini bagus dalam persiapan, walaupun harus dicatat sebuah kesalahan besar terjadi dan seperti dianggap biasa saja.
Namun bagus juga utk digarisbawahi bahwa persiapan penyelenggaraan event ini matang dan dibuktikan oleh kemeriahan yang tercipta dan saat ini sedang berlangsung.
Baca Juga: Data KPK Mengejutkan! 6.389 Pejabat Negara Belum Melaporkan Harta Kekayaannya
Peserta juga datang dari Kabupaten Kota se-Sulawesi Utara, menunjukkan antusiasmenya.
Ada klub dari masing masing Polres, ada juga dari klub seperti Volcano Tomohon, klub Sahabat ARB VBC Sangihe, dll., termasuk tim langganan kejuaraan yakni BJE PLN Manado, New Mapalus, dan BULLS Minahasa Utara.
Namun sorotan menarik adalah aksi protes karena beberapa hal berikut:
Pertama, adanya ketidaksinkronan antara panitia dan tim peserta, karena persyaratan berdasarkan hasil technical meeting tidak dipenuhi.
Kedua, yang dilibatkan adalah pemain klub yang memang berdomisili di Sulut, dan bukan orang Sulut tapi sudah terdaftar dan sementara mengikuti seleksi di propinsi lain, padahal event ini utk menjaring atlet dr Sulut yang asli Sulut.
Protes itu dilangsungkan karena secara nyata terjadi bahwa ada pemain yang memainkan pemain diklubnya namun pemain ini sementara mengikuti event yang sama yakni seleksi di Jawa Barat.
Saat ini, Propinsi Jawa Barat sedang melakukan seleksi pemain dalam rangka persiapan PON. Dari data yang diperoleh, benar bahwa pemain tersebut justru terdaftar di salah satu klub di Jawa Barat.
Lihat rilisan berita dari PBVSI Jawa Barat yang dikeluarkan tanggal 20 Mei 2023, dan telah bertanda tangan cap Sekertaris Umum PBVSI Jawa Barat, AKBP Mohammad Rois, SIK, MH.
Maka dari itu, event Kapolda Cup ini tentu adalah keagungan PBVSI Sulut, justru meninggalkan hal-hal yang tidak baik, yang mana hal itu dilakukan justru oleh panitia.
Jika demikian, siapa yang bisa mempertanggungjawabkan eksistensi dan keberadaan perjalanan bola voli di Sulut?***