Survei JRC: Elektabilitas Prabowo-Gibran Capai 52,4 Persen

5 Februari 2024, 20:58 WIB
Gambar Ilustrasi Foto Berdua AI (Fotober2 Ai) Bareng Prabowo-Gibran /Youtube.com

MANADOKU.COM – Elektabilitas pasangan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sudah mencapai 52,4 persen menjelang pemungutan suara Pilpres 2024 pada 14 Februari 2024, berdasarkan hasil survei Jakarta Research Center (JRC).

Sementara pasangan calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar ada di urutan kedua dengan 21,2 persen, selisih tipis dengan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang mendapatkan 20,1 persen.

Direktur Komunikasi JRC Alfian P mengungkapkan, pasangan calon yang diusung Koalisi Indonesia Maju menikmati tren kenaikan elektabilitas jika dibandingkan dua pasangan calon lainnya yang terus mengalami fluktuasi.

"Elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran menembus 52,4 persen, jauh mengungguli AMIN dan Ganjar-Mahfud yang keduanya masih bersaing ketat," kata Alfian, Senin 5 Februari 2024.

Baca Juga: Prabowo-Gibran Akhiri Debat Kelima Capres dengan Minta Maaf

Padahal, pada September 2023 lalu, tepatnya sebelum pendaftaran calon presiden ke KPU, elektabilitas Prabowo masih tertinggal dari Ganjar dalam simulasi tanpa cawapres.

Setelah dipasangkan dengan Gibran, elektabilitas pasangan calon nomor urut 2 itu naik, dan terus bergerak mencapai lebih dari 50 persen pada pergantian tahun.

Gibran jadi game changer

Alfian menilai, Gibran yang merupakan putera Presiden Jokowi menjadi game changer dalam Pilpres 2024, karena memperkuat arah dukungan Jokowi terhadap Prabowo, sekaligus menggerus elektabilitas Ganjar-Mahfud yang diusung PDIP dan koalisinya.

"Perpecahan antara Jokowi dan elit PDIP makin dalam setelah Gibran maju sebagai pasangan cawapres Prabowo," ungkap Alfian.

Bahkan, kritikan dan serangan yang dilancarkan kubu lawan juga tidak berdampak besar terhadap elektabilitas Prabowo-Gibran.

"Dengan berbalik-nya situasi dari semula Ganjar memimpin kini justru jauh tertinggal dari Prabowo, kubu 3 mewacanakan untuk menggalang aliansi dengan kubu 1 dalam upaya mendorong agar Pilpres bisa berlangsung dalam dua putaran," jelasnya.

Alih-alih menjatuhkan elektabilitas, ungkap Alfian, justru dukungan terhadap pasangan Prabowo-Gibran semakin menguat.

"Prabowo-Gibran yang menampilkan diri paling siap melanjutkan program Jokowi berkorelasi dengan tingginya tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi," tuturnya.

Dia juga menyampaikan, pecah kongsi Jokowi dengan PDIP semakin merugikan pasangan 3, karena praktis Prabowo-Gibran mendapat limpahan dukungan dan sumber daya dari kekuasaan.

"Meskipun aspek netralitas terus ditekankan, kandidat yang didukung petahana selalu dalam posisi diuntungkan," ujar Alfian.

Kenaikan elektabilitas Prabowo-Gibran juga banyak disumbang dari migrasi pemilih nasionalis yang mengkhawatirkan kemungkinan aliansi antara pasangan nomor 3 dengan 1.***

Editor: Sahril Kadir

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler