Cawapres Pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024 Sudah Disepakati, Namanya Masih Misteri

3 Juni 2023, 11:41 WIB
Cawapres pendamping Anies Baswedan dalam pemilu 2024 akan segera diumumkan /Anies Baswedan

MANADOKU.com – Keputusan mengenai pendamping Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 akhirnya telah ditetapkan. Nama calon wakil presiden (cawapres) untuk Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari Partai NasDem telah diserahkan kepada Ketua Majelis Tinggi Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua DPP NasDem, Willy Aditya, di Jakarta Pusat pada Jumat, 2 Juni 2023.

Ia mengungkapkan bahwa nama pasangan Anies Baswedan untuk Pemilu 2024 telah disepakati oleh tiga partai pengusung, yaitu Partai NasDem, PKS, dan Partai Demokrat.

Menurut keterangan Willy, nama calon wakil presiden Anies telah disepakati setelah melalui diskusi panjang oleh Tim Delapan.

Baca Juga: Kisah Nyata! ChatGPT Mulai Menggeser Pekerja Copywriter, AI Jadi Ancaman Serius

Nama tersebut juga sudah sampai kepada petinggi Demokrat, termasuk Presiden keenam RI, SBY.

"Cawapres sudah kita putuskan di Tim Delapan, jadi satu nama, dan kemarin Mas Anies ke Pacitan untuk menyampaikan hasil Tim Delapan kepada Pak SBY dan Mas AHY, hari ini ke Pak Surya Paloh, nanti ke Presiden PKS dan Habib Salim," ujar Willy.

Meskipun masih dirahasiakan dari publik, Willy mengaku belum dapat menyebutkan dengan jelas nama pendamping Anies. Tanggal pengumuman pastinya akan didiskusikan kembali.

"Hasil yang sudah kita lakukan merujuk pada satu nama. Nanti kita rapatkan habis ini kapan Mas Anies mengumumkan ke publik," ungkapnya seperti yang dilansir dari Antara pada Sabtu, 3 Juni 2023.

Terhadap peluang AHY yang dikabarkan akan mendampingi Anies Baswedan, juru bicara tim Anies, Sudirman Said, menyatakan bahwa keputusan Demokrat untuk bergabung dalam Koalisi Perubahan didasari oleh kesamaan visi dan misi, bukan semata-mata untuk menjadikan AHY sebagai cawapres.

Ia menjelaskan bahwa Partai Demokrat yang bergabung dalam Koalisi Perubahan pernah diiming-imingi posisi menteri oleh pemerintah saat ini.

Baca Juga: Pendaftaran Beasiswa Indonesia Bangkit 2023 Dibuka 5 Juni, Inilah Jadwal Tahapannya

Bahkan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga ditawarkan menjadi cawapres. Selain itu, ada partai lain yang menawarkan AHY sebagai calon presiden.

Namun, Demokrat tetap konsisten membentuk koalisi perubahan untuk mendukung kemenangan Anies Baswedan, yang merupakan sosok baru dalam kancah Pilpres di Indonesia.

Diketahui bahwa anggota Koalisi Perubahan terdiri dari Partai NasDem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Jadi, apresiasi kami kepada Demokrat. Jika yang dicari hanyalah status atau keinginan untuk maju sebagai capres atau cawapres, maka beliau sebenarnya sudah bisa melakukannya," ujar Sudirman.

Sudirman menjelaskan bahwa ketiga partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan memiliki cita-cita yang sama untuk Indonesia, dan bukan sekadar kepentingan pribadi.

Namun, dalam perjalanan menuju cita-cita besar tersebut, Koalisi Perubahan menghadapi berbagai tantangan, mulai dari masalah internal partai seperti perpecahan dalam kepengurusan Demokrat antara tim AHY dan Moeldoko, hingga masalah yang lebih kompleks dan merusak, seperti terlibatnya kader NasDem yang juga Menkominfo, Johnny G Plate, dalam kasus korupsi proyek BTS 4G.***

Editor: Sahril Kadir

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler