Interupsi Sidang Paripurna DPRD Manado, Legislator PKS ini Sampaikan 4 Hal Penting

20 November 2023, 17:00 WIB
Legislator Manado dari PKS, Nur Amalia /Istimewa/

MANADOKU.COM – Legislator PKS Nur Amalia melakukan interupsi saat Sidang Paripurna DPRD Manado terhadap Ranperda tentang Perusahaan Umum Daerah Pasar Manado dan Ranperda tentang PDAM Wanua Wenang Manado, yang berlangsung Senin, 20 November 2023.

Dalam interupsinya, Nur Amalia menyampaikan empat poin aspirasi penting yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat Manado.

Yang pertama, kata Sekretaris Umum DPD PKS Manado, tentang masyarakat miskin ekstrim yang bantuan sosialnya sempat hilang tiga bulan, tanpa kejelasan kabarnya. 

“Aspirasi ini berkaitan dengan seorang Oma, warga Buha Bhayangkara Mapanget yang miskin ekstrem. Tapi saya berterima kasih kepada Lurah Buha yang telah membantu sehingga bantuan ini ada kabarnya kembali,” ujarnya.

Baca Juga: Ada 39 Caleg Partai Demokrat untuk DPRD Manado, Mampukah 6 Kursi?

“Saya minta bukan cuma beras Oma mo dapa, tapi juga uang yang jadi haknya tiga bulan ndak diberi. Kasihan!” tegasnya.

Aspirasi kedua, lanjutnya, terkait bantuan untuk Keluarga Umara Bakari di Kombos Timur Singkil yang sudah diajukan hampir setahun, tapi tetap tidak didapatkannya.

“Padahal ini orang susah, ada stroke. Ada apa kong 1 tahun pengajuan nda pernah dapa?” ketusnya.

Makanya, dia meminta Pemerintah memberikan penjelasan terkait masalah ini. “Masalahnya di mana, kok data terhapus dan ada yang sulit diajukan. Tolong cek hal ini,” pintanya.

Poin ketiga yang diungkapkan anggota Komisi IV DPRD Manado ini adalah berkaitan dengan bantuan kain kafan, yang menurut dia, cukup rawan bisa sampai di rumah duka tepat waktu.

“Kasus Jumat kemarin, di Kairagi 2 Lingkungan 4, memang kafan datang so mepet waktu, yaitu jam 9 pagi. Padahal rencananya jenazah mau dikubur sebelum salat Jumat, dan meninggalnya sejak malam,” ketusnya.

Untuk itu, dia meminta Pemkot Manado agar bisa lebih cepat mengantarkan kain kafan ke rumah duka.

“Tolong dititip saja kain kafannya di Kantor Lurah, biar lebih dekat untuk diakses saat dibutuhkan umat Islam,” ujarnya.

Adapun poin terakhir yang disampaikan Nur Amalia adalah berkaitan dengan pelaksanaan doa bersama untuk Palestina, di Lapangan Sindulang Mas, akhir pekan lalu.

Dia menyampaikan bahwa kekhawatiran terhadap kemungkinan gangguan keamanan yang membuat Pemkot Manado tidak memberikan izin penggunaan Lapangan Sparta Tikala, tidak terbukti.

“Hal-hal yang dikhawatirkan benar aman terkendali, dan ke depan tolong izinkan kegiatan muslim di Tikala karena banyak orang dan tak cukup jika menggunakan tempat lain,” pungkasnya.***

Editor: Sahril Kadir

Tags

Terkini

Terpopuler