MANADOKU.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Manado terus berkomitmen untuk mengembangkan produksi eco enzim sebagai solusi efektif dalam mengatasi masalah bau yang sering terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumompo.
Eco enzim, yang dicampur dengan air dan disemprotkan ke tumpukan sampah di TPA, telah terbukti mampu menghilangkan bau yang tidak sedap.
Frangky Porawouw, Kepala DLH Manado, menjelaskan bahwa pengembangan eco enzim terus dilakukan karena memiliki banyak manfaat.
Selain digunakan sebagai penghilang bau di TPA, eco enzim juga memiliki potensi sebagai pupuk alami yang berguna untuk meningkatkan kesuburan tanah.
Yang menarik adalah eco enzim ini terbuat dari bahan-bahan alami, terutama kulit buah-buahan, sehingga juga membantu mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan di kota Manado.
Proses produksi eco enzim membutuhkan waktu sekitar tiga bulan sebelum dapat digunakan. Eco enzim ini dapat memberikan manfaat ganda, baik sebagai penghilang bau maupun sebagai pupuk yang bergizi.
DLH Manado telah menyediakan karung-karung khusus kepada para pedagang buah-buahan dan rujak untuk mengumpulkan kulit buah yang tidak terpakai.
Dengan demikian, langkah ini tidak hanya mendukung produksi eco enzim, tetapi juga membantu mengelola sampah secara efisien.
Porawouw menyoroti keberagaman manfaat eco enzim, yang lebih dari sekadar penghilang bau dan pupuk.
Eco enzim juga memiliki potensi sebagai bahan pembersih yang efektif dan penyaring udara alami.
Baca Juga: Lee Do Hyun, Bintang Drakor Terkenal, Jadi Duta Merek Game 'Carrieverse'
Dengan menggunakan eco enzim, tidak hanya mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan, tetapi juga berkontribusi pada penghematan sumber daya dan pengurangan produksi sampah secara keseluruhan.
Melalui pengembangan produksi eco enzim, DLH Manado berharap dapat mengatasi masalah bau sampah dengan lebih efektif di TPA Sumompo.
Inisiatif ini juga mencerminkan komitmen mereka dalam mengelola sampah secara berkelanjutan dan menjaga kebersihan lingkungan.***