Manado, Pikiran Rakyat— Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara di tahun 2023 ini mendapatkan alokasi anggaran dari SBSN atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar 42 Miliar Rupiah untuk Pekerjaan Jalan Trans Yang Berbatasan dengan Provinsi Gorontalo.
Perlu diketahui, SBSN merupakan salah satu inovasi pemerintah dalam APBN yang terus dikembangkan dan berpotensi besar untuk mendukung penyediaan infrastruktur di berbagai sektor tersebut digelontorkan guna preservasi atau pemeliharaan jalan Trans Maelang, Biontong dan Atinggola (perbatasan Provinsi Gorontalo) dengan nilai kontrak sebelumnya sebesar 152 miliar rupiah.
“Untuk Arah ke Atinggola tapi ruas pekerjaannya di Kayak Maelang Wilayah Poigar, Pekerjaanya berupa, Minor Jalan, Rehab Minor Jalan, Rehabilitas Mayor Jalan, Rekontruksi Jalan, Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan, “ Ujar Kepala Balai Hendro Satrio melalui Kasubag TU Jenry Wongkar pada Jumat 28 April 2023 Sore.
Baca Juga: Wamendag Minta Pemkot Manado Jaga Stabilitas Harga Bapok Dipasar Tradisional Pasca Idul Fitri 1444 H
Informasi yang dirangkum, sebelumnya warga yang melalui Jalan Trans Tersebut sempat mengeluhkan tidak terselesaikannya pekerjaan saat arus mudik sebelum Raya Idul Fitri 1444 H.
“Memang benar, pekerjaan sementara berhenti sejak H-10 sebelum Lebaran hingga H+4 pasca Lebaran. Pekerjaan akan dilanjutkan kembali pertanggal 2 Mei usai libur panjang dan akan kami upayakan selesai Akhir Desember 2023, “ Kata Wongkar.
Dalam Pekerjaannya, Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN SULUT) sudah mencapai target 5/7 dari pekerjaan Panjang fungsional Efektif Jalan 80.8 Km.
“Rinciannya sebagai berikut, untuk Rehabilitas Minor Jalan 9,97 km, Rehabilitas Mayor Jalan 5,91 Km, Rekontruksi Jalan 0,65 Km, Pemeliharaan Rutin Jalan 63,55 Km, Pemeliharaan Rutin Jembatan Panjang 959 Meter diruas jalan poigar kayamaelang dengan PPK 21 Atas Nama Steven, “ Pungkas Wongkar.
Perlu diketahui, dalam pekerjaan jalan trans tersebut, BPJN tidak hanya melakukan pekerjaan efektif semata tapi juga termasuk pekerjaan fungsional yang dalam masuk pemeliharaan rutin dengan mengacu dari anggaran paket yang tersedia.
“Pihak penyedia jasa Tidak ada lagi pekerjaan dilapangan. Hanya ada penampalan jalan berlubang (patching), “ Tutupnya.