Afghanistan Diguncang Gempa 6,3 Magnitudo, PBB Data Korban

- 8 Oktober 2023, 12:52 WIB
Afghanistan diguncang gempa 6,3 Magnitudo
Afghanistan diguncang gempa 6,3 Magnitudo /AP News/

MANADOKU.COM - Gempa bumi dahsyat dengan magnitudo 6,3 yang diikuti oleh gempa susulan yang kuat telah merenggut puluhan nyawa di Afghanistan barat pada Sabtu, 7 Oktober 2023.

Demikian laporan dari otoritas bencana nasional negara tersebut, seperti dikutip MANADOKU.COM dari AP News, Minggu 8 Oktober 2023.

PBB memberikan angka sementara sebanyak 320 korban tewas, tetapi kemudian mengatakan bahwa angka tersebut masih dalam proses verifikasi.

Otoritas lokal memberikan perkiraan sekitar 100 orang tewas dan 500 terluka, menurut pembaruan yang sama dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB.

Baca Juga: Dirumorkan Bakal Dipecat Roma, Mourinho: Saya Akan Melatih di Arab Saudi Nanti

Pembaruan tersebut juga menyebutkan bahwa 465 rumah dilaporkan hancur dan 135 lainnya mengalami kerusakan.

"Mitra dan otoritas lokal mengantisipasi jumlah korban akan meningkat seiring berlanjutnya upaya pencarian dan penyelamatan di tengah laporan bahwa beberapa orang mungkin terperangkap di bawah bangunan yang runtuh," kata PBB.

Juru bicara otoritas bencana, Mohammad Abdullah Jan, mengatakan bahwa empat desa di distrik Zenda Jan, Provinsi Herat, menjadi korban utama gempa bumi dan gempa susulannya.

Menurut Survei Geologi Amerika Serikat, pusat gempa berjarak sekitar 40 kilometer (25 mil) di sebelah barat laut kota Herat.

Gempa ini diikuti oleh tiga gempa susulan yang sangat kuat, dengan magnitudo 6,3, 5,9, dan 5,5, serta gempa-gempa yang lebih kecil.

Setidaknya lima getaran kuat mengguncang kota sekitar tengah hari, kata Abdul Shakor Samadi, penduduk kota Herat. "Semua orang keluar dari rumah mereka," ujarnya.

Baca Juga: Menang, AC Milan Gusur Inter Milan di Puncak Klasemen Serie A

"Rumah, kantor, dan toko-toko semua kosong, dan ada ketakutan akan gempa lebih lanjut. Keluarga saya dan saya berada di dalam rumah, saya merasakan gempa itu."

Keluarganya mulai berteriak dan lari ke luar, takut untuk kembali ke dalam.

Organisasi Kesehatan Dunia di Afghanistan mengatakan bahwa mereka mengirimkan 12 mobil ambulance ke Zenda Jan untuk evakuasi korban ke rumah sakit.

"Saat kematian dan korban dari gempa bumi terus dilaporkan, tim berada di rumah sakit membantu perawatan korban dan menilai kebutuhan tambahan," kata lembaga PBB tersebut di media sosial.

"Ambulans yang didukung WHO mengangkut yang terkena dampak, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak."

Koneksi telepon terputus di Herat, sehingga sulit untuk mendapatkan detail dari daerah yang terkena dampak.

Video di media sosial menunjukkan ratusan orang berada di jalanan di luar rumah dan kantor mereka di kota Herat.

Provinsi Herat berbatasan dengan Iran. Gempa ini juga dirasakan di provinsi-provinsi Afghanistan terdekat, yaitu Farah dan Badghis, menurut laporan media lokal.

Abdul Ghani Baradar, wakil perdana menteri Afghanistan yang diangkat oleh Taliban untuk urusan ekonomi, menyampaikan belasungkawa kepada korban tewas dan terluka di Herat dan Badghis.

Taliban mendorong organisasi lokal untuk segera mencapai daerah terdampak gempa bumi untuk membantu evakuasi korban ke rumah sakit, menyediakan tempat perlindungan bagi yang menjadi pengungsi, dan mengirimkan makanan kepada para penyintas.

Mereka mengatakan bahwa lembaga keamanan harus menggunakan semua sumber daya dan fasilitas mereka untuk menyelamatkan orang yang terperangkap di bawah reruntuhan.

"Kami meminta warga negara yang berkecukupan untuk memberikan kerjasama dan bantuan yang mungkin kepada saudara-saudara yang terkena dampak," kata Taliban.

Pada Juni 2022, gempa bumi dahsyat melanda wilayah pegunungan yang terjal di Afghanistan timur, meratakan rumah-rumah dari batu dan bata lumpur.

Gempa ini adalah yang paling mematikan di Afghanistan dalam dua dekade, menewaskan setidaknya 1.000 orang dan melukai sekitar 1.500 orang.***

Editor: Sahril Kadir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x