Fakta Penting tentang Yevgeny Prigozhin yang Jadi Trending Google Hari ini

25 Agustus 2023, 10:00 WIB
Yevgeny Prigozhin /Instagram/@udnglobal

MANADOKU.com – Yevgeny Prigozhin sejak Kamis 24 Agustus 2023 kemarin hingga pagi hari ini masih menjadi trending Google.

Yevgeny Prigozhin dikabarkan merupakan salah satu penumpang pesawat yang jatuh di utara Moskow, pada Kamis 24 Agustus 2023.

Lantas apa sebenarnya yang membuat Yevgeny Prigozhin menjadi trending Google justru saat dirinya dikabarkan meninggal dunia?

Fakta penting apa saja yang ada pada Prigozhin, yang seakan membuatnya seperti memiliki pengaruh sangat besar?

Baca Juga: Organisasi Miss Universe Putus Kontrak dengan Capella Swastika Karya dan Batalkan Kontes di Malaysia

Berikut ini jawaban yang didapatkan MANADOKU.COM, yang dikutip dari Reuters, pada Jumat 25 Agustus 2023.

– Yevgeny Prigozhin merupakan pendiri kelompok tentara bayaran Wagner Group dari Rusia.

– Yevgeny Prigozhin, yang saat ini berusia 62 tahun, meraih perhatian dunia setelah peristiwa invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

Dalam konteks ini, pejuang yang dikelolanya, termasuk ribuan narapidana yang direkrut dari penjara, memainkan peran sentral dalam serangan Rusia terhadap kota Bakhmut.

Pertempuran ini dikenal sebagai yang terpanjang dan paling berdarah dalam konflik tersebut.

– Prigozhin juga menggunakan media sosial untuk membanggakan prestasi-prestasi Wagner dan secara terbuka memicu konflik dengan kalangan militer, bahkan menuduh mereka tidak kompeten dan berkhianat.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tunjuk Azwar Anas sebagai Menkopolhukam Sementara, Mahfud MD Kemana?

– Pada bulan Juni, Prigozhin melancarkan pemberontakan di mana pasukan Wagner berhasil menguasai kota selatan Rostov-on-Don.

Mereka juga berhasil menembak jatuh beberapa helikopter militer dan membunuh para pilotnya saat bergerak menuju Moskow.

Presiden Vladimir Putin mengutuk peristiwa ini sebagai pengkhianatan yang akan mendapat tanggapan tegas.

– Pemberontakan tersebut akhirnya dapat diredam melalui perjanjian di mana Kremlin menyetujui bahwa demi menghindari pertumpahan darah lebih lanjut, Prigozhin dan sejumlah pejuangnya akan meninggalkan wilayah tersebut dan menghindari tuntutan pidana atas pemberontakan bersenjata.

– Namun, terjadi kebingungan mengenai implementasi kesepakatan tersebut dan nasib Prigozhin selanjutnya. Kremlin melaporkan bahwa dia bertemu dengan Putin lima hari setelah pemberontakan.

Baca Juga: Lirik dan Chord 'Parcuma' - Lagu Ambon dengan Kunci Gitar yang Menghanyutkan

Pada tanggal 5 Juli, stasiun TV negara mengumumkan bahwa penyelidikan terhadapnya masih berlanjut dan menampilkan rekaman penggerebekan di salah satu propertinya, yang diduga menyita uang tunai, paspor, senjata, dan barang-barang lainnya.

Namun, pada akhir Juli, Prigozhin terlihat berfoto di St. Petersburg, sementara pada saat yang bersamaan terdapat pertemuan antara Rusia dan negara-negara Afrika di kota tersebut.

Pada minggu ini, ia muncul dalam sebuah video yang mengindikasikan bahwa ia sedang berada di Afrika, di mana kelompok Wagner beroperasi.

– Yevgeny Prigozhin lahir di St. Petersburg pada tanggal 1 Juni 1961. Dia menjalani hukuman sembilan tahun di penjara-penjara Uni Soviet karena melakukan kejahatan seperti perampokan dan penipuan.

Setelah bebas pada tahun 1990, dia memulai karir sebagai penyedia layanan katering dan pemilik restoran di kota kelahirannya.

Diyakini bahwa pada masa ini dia pertama kali bertemu dengan Vladimir Putin, yang saat itu merupakan ajudan utama walikota St. Petersburg.

– Melalui koneksi politik yang dimilikinya, Prigozhin berhasil meraih kontrak-kontrak besar dari pemerintah, dan menjadi dikenal sebagai "koki Putin" setelah melayani acara-acara di Kremlin.

Belakangan, ia bahkan bercanda bahwa sebutan "penyembelih Putin" mungkin lebih sesuai.

– Pada tahun 2014, Prigozhin mendirikan Wagner, sebuah perusahaan militer swasta yang pejuangnya dikerahkan untuk mendukung sekutu-sekutu Moskow di berbagai negara seperti Suriah, Libya, dan Republik Afrika Tengah.

Baca Juga: Indonesia Raih Final Piala AFF U 23 usai Menang 3-1 atas Thailand

Amerika Serikat memberlakukan sanksi terhadap perusahaan ini dan menuduhnya terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia, tuduhan yang diabaikan oleh Prigozhin.

– Yevgeny Prigozhin juga mengakui bahwa dia mendirikan dan mendanai Internet Research Agency, sebuah perusahaan yang oleh pemerintah AS disebut sebagai "troll farm" yang terlibat dalam campur tangan dalam pemilihan presiden AS tahun 2016.

Pada bulan November 2022, ia bahkan menyatakan bahwa dia telah ikut campur dalam pemilihan AS dan akan melakukannya lagi di masa depan.***

Editor: Sahril Kadir

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler