Bisa Hancurkan Kota dalam Sekejab, Ini Dia MQ9 Reaper Drone Paling Kontroversi Milik Amerika

11 Februari 2023, 13:30 WIB
Drone MQ9 Reaper milik angkatan udara Amerika Serikat. /YouTube Us Military News/

 

MANADOKU, Pikiran Rakyat - Senjata Amerika Serikat yang paling ditakuti oleh musuh mereka adalah Drone MQ9 Reaper.

MQ9 Reaper merupakan drone mata-mata milik negara adidaya tersebut yang memiliki sistem persenjataan lengkap.

Pesawat tak berawak ini dikabarkan mampu menghancurkan 1 kota kecil seorang diri. Bahkan beberapa kali serangannya sering menuai kontroversi.

Drone ini dikembangkan oleh General Atomics Aeronautical Systems untuk digunakan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF).

MQ9 Reaper dapat digunakan untuk berbagai tugas, termasuk pemantauan, pengintaian, serangan dan pengumpulan data.

Kapabilitas Tembakan MQ9 Reaper dilengkapi dengan senjata, seperti misil Hellfire dan bomb GBU-12, yang membuat drone ini dapat melakukan serangan dari udara.

Pesawat ini memiliki jarak jangkauan yang sangat luas, dengan kapasitas bahan bakar yang memungkinkan drone ini bisa terbang selama 14 jam.

Baca Juga: TERKENCANG! Infinix Zero 20 Unggulkan Kamera Utama dan Selfia Ditambah Teknologi OIS, Simak Detailnya

Ia dikendalikan oleh operator jarak jauh yang dapat berada di tempat yang jauh dari area operasi.

Selain itu, juga memiliki sistem keamanan yang canggih untuk melindungi dari serangan musuh dan memastikan operasi yang aman.

Penggunaan MQ9 Reaper oleh Angkatan Udara Amerika Serikat sebagai alat untuk melaksanakan tugas pengintaian dan serangan dari udara.

Baca Juga: John Wick 4 Tayang Maret 2023, Ini Rangkuman Keunikan dan Fakta Menarik Dibalik Pembuatannya

Walaupun MQ9 Reaper memiliki banyak manfaat, drone ini seringkali menimbulkan kontroversi karena serangan yang dilakukan oleh drone ini sering menyebabkan kematian warga sipil dan memperburuk hubungan diplomatik dengan negara-negara asing.

Kesimpulannta, MQ9 Reaper adalah drone yang memiliki banyak manfaat dan kapabilitas, tetapi juga menimbulkan kontroversi karena kebijakan serangan yang dilakukan oleh drone ini seringkali menuai kontroversi. ***

 

Editor: Suprianto Suwardi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler