Negara Api Tak Hanya di 'Avatar The Last Airbender', Ternyata Ada di Dunia Nyata lho!

- 25 Februari 2024, 11:03 WIB
Karakter Negara Api di serial live action Avatar The Last Airbender
Karakter Negara Api di serial live action Avatar The Last Airbender /Netflix

MANADOKU.COM - "Negara Api" sudah populer sejak serial animasi berjudul “Avatar: The Legend of Aang” tayang di Nickelodeon beberapa tahun lalu, dan kembali menjadi perbincangan saat "Avatar The Last Airbender" live action tayang di Netflix.

Sebenarnya istilah "Negara Api" ternyata tidak hanya ada di dalam serial fiksi tersebut. Istilah ini ternyata ada dan telah disematkan kepada salah satu negara di dunia.

Negara Api disematkan kepada sebuah negara yang berbatasan dengan Rusia di sebelah utara, Georgia dan Armenia di barat, dan Iran di selatan.

Lantas negara apa itu? Dan mengapa mereka mengistilahkannya sebagai Negara Api? Berikut ulasannya:

Baca Juga: Serial Netflix 'Avatar The Last Airbender' Harus Berlanjut ke Season 2, Ini 3 Alasannya

Azerbaijan

Negara yang dijuluki sebagai Negara Api adalah Azerbaijan, sebuah negara yang terletak di Asia Barat. Secara harfiah, nama Azerbaijan memiliki dua makna.

Media Iran berpendapat bahwa Azerbaijan berarti ‘dilindungi oleh api’. Sedangkan dalam bahasa Persia memiliki arti ‘tanah api abadi’ atau ‘tanah api’.

Alasan Julukan Negara Api untuk Azerbaijan

Terdapat beberapa alasan yang membuat Azerbaijan mendapat julukan sebagai Negara Api. Yaitu sebagai berikut:

Yanar Dag

Di negara tersebut, terdapat sebuah gunung berketinggian 116 meter dan berlokasi di Absheron Peninsula, yang diberi nama Yanar Dag atau Burning Mountain, yang selalu mengeluarkan api pada sepanjang tahun.

BBC mengungkapkan bahwa Yanar Dag menjadi salah satu tujuan wisata utama para wisatawan mancanegara, karena situs populer ini ditemukan seorang penggembala saat melempar puntung rokok ke tanah pada 70 tahun lalu.

Sejak saat itu api di area seluas 10 meter tak pernah padam sehingga menjadi sebuah fenomena api abadi.

Kondisi tersebut disebabkan kekayaan gas alam negara itu. Gas alam bocor ke permukaan ketika api menyulutnya, dan menyebabkan fenomena api abadi.

Memang benar, saat ini fenomena api abadi itu kebanyakan sudah dipadamkan pemerintah setempat karena menyebabkan pengurangan tekanan gas bawah tanah yang mengganggu ekstraksi gas untuk komersial.

Dan Yanar Dag menjadi salah satu peninggalan yang tersisa dan mungkin menjadi fenomena api abadi paling mengesankan sekarang ini.

Berdiri di tanah yang mudah meledak

Alasan lainnya adalah sebuah fakta bahwa ibu kota Azerbaijan, Baku, seperti dikutip dari BBC, berdiri di atas tanah yang sewaktu-waktu bisa meledak, karena terdapat kantong-kantong metana di bawah tanah.

“Selama ribuan tahun, orang-orang Azerbaijan di Semenanjung Absheron hidup normal meski tanah tempat mereka berpijak sewaktu-waktu bisa meledak,” kata laporan BBC.

Fenomena tak biasa ini biasa disebut 'gunung api lumpur' (mud volcano) dan berlokasi di semenanjung yang berada di tepi Laut Kaspia. Terdapat tidak kurang dari 400 gunung api lumpur di wilayah itu.

Wilayah tersebut kemungkinan jadi tempat gunung api lumpur terbanyak di dunia, karena secara keseluruhan jumlahnya mencapai 1.000.

“Sepanjang waktu, gunung api lumpur ini sepertinya 'mati' -lebih tepatnya tidak aktif- namun sewaktu-waktu bisa meledak. Dan tidak ada perhitungan ilmiah yang bisa dipakai dasar untuk menentukan atau memprediksi pola ledakan,” ucapnya.

Agama Zoroaster

Selama hampir 2.000 tahun, api abadi (Yanar Dag) yang muncul dari tanah itu memainkan peran penting dalam agama Zoroaster, salah satu agama monoteistis yang memiliki kepercayaan bahwa api mencerminkan atau mewakili cahaya tuhan.

Bagi pemeluk Zoroaster, api adalah penghubung antara manusia dan dunia supernatural. Api dianggap memurnikan, menopang kehidupan, dan bagian vital dari ibadah.

Salah satu pengaruh Zoroaster antara lain terlihat dari Candi Api Ateshgah di Baku, atau dikenal sebagai Candi Api Abadi, yang dibangun beberapa ratus tahun yang lalu.

Di sinilah para pedagang yang memeluk Zoroastrianisme dan Hindu bertemu dan bertukar kisah perjalanan mereka ke Eropa, Asia Selatan dan Asia Tengah.

Api membawa kesejahteraan

Sumber kekayaan yang berasal dari api di dalam tanah itu membawa kesejahteraan bagi Azerbaijan, dan sampai saat ini negara tersebut masih memanfaatkan sumber kekayaan itu untuk mengeksplorasi minyak.

Meski di satu sisi menjadi sumber ancaman, tapi di sisi lain gunung api lumpur menjadi pertanda jelas adanya persediaan minyak. Eksplorasi minyak di negara api itu telah dilakukan sejak 1846.

“Warga di sini mengatakan keselamatan mereka 'terjamin' asal mendirikan rumah jauh dari pengeboran minyak dan gunung api lumpur,” kata laporan BBC.

Menara Api

Kekayaan minyak dan gas membantu mengubah Baku menjadi kota masa depan, dan menjadi ciri identitas tradisional dan modern Azerbaijan melalui kehadiran Menara Api, kompleks tiga gedung pencakar langit yang didesain seperti bentuk api.

Menara Api itu jadi saksi nyata perayaan Azerbaijan yang modern. Sementara itu, di bawahnya terdapat struktur yang telah berusia beberapa abad, yang dibangun oleh peradaban yang meyakini bahwa api adalah elemen yang sangat penting dalam kehidupan manusia.

Disclaimer: Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Bukan Hanya dalam Avatar, Negara Api Benar-Benar Ada di Dunia, Ini Faktanya".***

Editor: Sahril Kadir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah