Di negara tersebut, terdapat sebuah gunung berketinggian 116 meter dan berlokasi di Absheron Peninsula, yang diberi nama Yanar Dag atau Burning Mountain, yang selalu mengeluarkan api pada sepanjang tahun.
BBC mengungkapkan bahwa Yanar Dag menjadi salah satu tujuan wisata utama para wisatawan mancanegara, karena situs populer ini ditemukan seorang penggembala saat melempar puntung rokok ke tanah pada 70 tahun lalu.
Sejak saat itu api di area seluas 10 meter tak pernah padam sehingga menjadi sebuah fenomena api abadi.
Kondisi tersebut disebabkan kekayaan gas alam negara itu. Gas alam bocor ke permukaan ketika api menyulutnya, dan menyebabkan fenomena api abadi.
Memang benar, saat ini fenomena api abadi itu kebanyakan sudah dipadamkan pemerintah setempat karena menyebabkan pengurangan tekanan gas bawah tanah yang mengganggu ekstraksi gas untuk komersial.
Dan Yanar Dag menjadi salah satu peninggalan yang tersisa dan mungkin menjadi fenomena api abadi paling mengesankan sekarang ini.
Berdiri di tanah yang mudah meledak
Alasan lainnya adalah sebuah fakta bahwa ibu kota Azerbaijan, Baku, seperti dikutip dari BBC, berdiri di atas tanah yang sewaktu-waktu bisa meledak, karena terdapat kantong-kantong metana di bawah tanah.
“Selama ribuan tahun, orang-orang Azerbaijan di Semenanjung Absheron hidup normal meski tanah tempat mereka berpijak sewaktu-waktu bisa meledak,” kata laporan BBC.
Fenomena tak biasa ini biasa disebut 'gunung api lumpur' (mud volcano) dan berlokasi di semenanjung yang berada di tepi Laut Kaspia. Terdapat tidak kurang dari 400 gunung api lumpur di wilayah itu.