Network
Meta Quest 3 dapat diisi ulang dan digunakan sebagai perangkat mandiri, tanpa harus terhubung ke paket baterai.
Detail Desain Meta Quest 3
- Terbuat dari plastik dengan profil yang cukup ramping.
- Terdapat sensor kamera berbentuk pil besar di bagian depan, memberikan tampilan futuristik.
- Dilengkapi dengan roda IPD yang dapat disesuaikan dan tombol volume.
- Menggunakan pengendali sentuhan yang telah diubah desainnya, dilengkapi dengan haptik.
- Komponen-komponen ditempatkan lebih dekat dengan wajah untuk membuatnya terasa lebih ringan.
- Dapat diisi ulang dan digunakan sebagai perangkat mandiri tanpa harus terhubung ke paket baterai.
Detail Desain Apple Vision Pro
- Dibangun dari magnesium dan serat karbon, dengan bingkai kaca aluminium untuk desain yang lebih premium.
- Tidak memiliki sensor dan kamera yang terlihat di bagian depan, memberikan tampilan yang lebih bersih dan elegan.
- Terdapat kron digital mirip Apple Watch untuk mengontrol volume dan tingkat imersi realitas virtual.
- Dilengkapi dengan tombol khusus untuk video spasial dan foto 3D.
- Tampilan di bagian depan menampilkan mata Anda ke dunia luar, mengurangi rasa terisolasi.
- Lebih berat dibandingkan Meta Quest 3 dan harus terhubung ke paket baterai saat digunakan.
Kesimpulan
Ada keunikan tersendiri pada setiap headset. Vision Pro terlihat lebih baik daripada Meta Quest 3, menyembunyikan semua sensor dan kamera di bawah penutup depan, sehingga Anda bahkan tidak melihatnya, namun lebih berat, dan Anda selalu harus terhubung ke paket baterai.
Itulah perbandingan desain antara Apple Vision Pro dan Meta Quest 3 yang sedang hangat dibicarakan publik.***
