Network
WhatsApp saat ini merupakan aplikasi percakapan dengan jumlah pengguna terbesar di dunia, mencapai sekitar 2,45 miliar pengguna.
Namun, teknologi yang digunakan oleh WhatsApp masih bergantung pada penggunaan nomor telepon untuk verifikasi dan identifikasi pengguna. Hal ini akan berbeda dengan fitur baru yang diperkenalkan oleh Twitter.
"Anda akan memiliki obrolan suara dan video dengan siapa pun di platform ini, sehingga Anda dapat berbicara dengan orang di manapun di dunia tanpa memberikan nomor telepon Anda," tulis Musk.
Dengan tidak adanya penggunaan nomor telepon dalam panggilan audio-video di Twitter, nomor telepon pengguna akan tetap terjaga dan mencegah penyalahgunaan.
Ini merupakan hal yang positif, terutama bagi pengguna yang ingin melakukan percakapan dengan pihak di luar negeri menggunakan nomor yang tidak dikenal oleh pengguna lain.
Twitter juga akan menerapkan pesan terenkripsi dalam fitur Direct Message (DM). Pembaruan ini akan memberikan manfaat baru bagi pengguna Twitter, karena percakapan melalui DM akan lebih aman dan terjamin.
Pesan terenkripsi telah diterapkan terlebih dahulu oleh WhatsApp, yang memastikan bahwa hanya pengguna dalam percakapan tersebut yang dapat mengakses dan melihat pesan tersebut.
Jika Twitter juga menerapkan fitur ini, tentu akan menjadi pesaing yang kuat bagi WhatsApp.
Apakah dominasi WhatsApp dapat tergoyahkan oleh Twitter? Hal ini bergantung pada bagaimana pengguna merespons dan kebijakan yang diambil oleh Twitter.
Beberapa waktu lalu, banyak kalangan yang ingin meninggalkan Twitter karena kebijakan baru yang dianggap merugikan.***
