Wow! Peneliti IIT Sukses Ciptakan Baterai yang Dapat Dimakan

- 17 Mei 2023, 08:20 WIB
Ilustrasi baterai ramah lingkungan.
Ilustrasi baterai ramah lingkungan. /Freepik/

MANADOKU.com – Tim peneliti dari Institut Teknologi Italia (IIT) telah berhasil menciptakan baterai yang dapat dimakan dan diisi ulang. Meskipun belum diproduksi secara massal, eksperimen ini membuktikan konsep tersebut dapat direalisasikan dan berpotensi dikembangkan untuk perangkat medis. Laporan ini pertama kali diterbitkan di jurnal Advanced Material.

Menurut Mario Caironi, koordinator penelitian, di masa depan baterai yang dapat dimakan ini dapat digunakan sebagai komponen sirkuit sensor dalam tubuh untuk memantau kondisi kesehatan.

Selain itu, baterai ini juga bisa digunakan dalam tempat penyimpanan makanan karena aman jika tertelan.

"Cukup penting untuk mempertimbangkan tingkat keamanannya, baterai ini dapat digunakan pada mainan anak-anak yang berisiko tertelan. Pengembangan ini akan diuji di masa depan untuk menggerakkan robot lunak yang juga dapat dimakan," kata Caironi seperti yang dilansir oleh Pikiran-Rakyat.com dari Popular Mechanics.

Baca Juga: Sepak Bola Indonesia Raih Emas Sea Games 2023, Netizen Sorot Selebrasi Prank

Baterai ini terbuat dari bahan-bahan yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Anoda dan katodanya terbuat dari riboflavin (vitamin B2 yang terdapat dalam telur) dan quercetin (antioksidan yang ditemukan dalam bawang dan anggur).

Komponen penting lainnya, seperti elektrolit, menggunakan air sebagai bahan dasar. Konduktivitas listrik dalam seluruh sistem ditingkatkan dengan menggunakan arang aktif.

Baterai ini memiliki tegangan rendah sehingga aman jika dimakan, namun tetap cukup kuat untuk menyalakan LED berdaya rendah.

"Baterai yang dapat dimakan ini sangat menarik bagi industri penyimpanan energi. Menciptakan baterai yang aman tanpa menggunakan bahan beracun merupakan tantangan yang dihadapi saat permintaan baterai meningkat," kata Ivan Ilic, salah satu penulis makalah.

"Meskipun baterai kami tidak dapat menggerakkan mobil listrik, ini membuktikan bahwa baterai dapat dibuat dengan menggunakan bahan yang lebih aman daripada baterai Li-ion yang ada saat ini," ujarnya.

"Kami yakin penemuan ini akan menginspirasi ilmuwan lainnya untuk menciptakan baterai yang lebih aman demi masa depan yang berkelanjutan," tambahnya.

Pada masa kini, baterai ramah lingkungan menjadi salah satu masalah utama. Dorongan untuk menggunakan energi bersih dan mengurangi ketergantungan pada bahan beracun membuat industri baterai membutuhkan alternatif yang lebih baik.***

Editor: Sahril Kadir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini