Mirip Twitter, Postingan Teks TikTok Kini Bisa Sampai 1.000 Karakter

25 Juli 2023, 21:13 WIB
Pengguna TikTok bisa lakukan postingan teks hingga 1.000 karakter /Sumba Stori/Beny Diktus/

MANADOKU.com – TikTok, aplikasi populer untuk video pendek dan meme viral, kini semakin berevolusi. Berita terbaru mengungkapkan bahwa pengguna kini bisa membuat postingan berbasis teks di platform ini.

Ini berarti konten yang dihasilkan oleh para pengguna tidak lagi terbatas hanya pada video pendek dan meme viral saja.

Dalam pengumuman resmi di ruang redaksi TikTok, disebutkan bahwa fitur postingan teks ini akan memperluas batasan kreativitas bagi semua pengguna.

Kini, mereka dapat mengekspresikan ide dan gagasan mereka melalui tulisan dengan lebih luas dan kreatif.

"Postingan teks memberikan kesempatan bagi semua orang di TikTok untuk menunjukkan kreativitas tertulis yang kami lihat dalam komentar, teks, dan video ruang khusus," ujar pernyataan dari tim redaksi TikTok.

Tampilan postingan teks di TikTok terlihat lebih mirip dengan cerita di Instagram, dengan latar belakang berwarna, musik, dan pilihan cerita yang bisa dipilih untuk menonjolkan tulisan.

Pengguna dapat membuat postingan teks dengan batasan 1.000 karakter, yang merupakan dua kali lipat dari Threads dan lebih dari tiga kali lipat dari Twitter (untuk pengguna berbayar dapat mencapai 4.000 karakter).

Salah satu daya tarik TikTok adalah kemampuannya untuk menyebar luas melalui penggabungan dan duet dengan konten dari pengguna lain, dan fitur ini juga didukung dalam postingan teks.

Dengan cara ini, TikTok berusaha memastikan bahwa postingan teksnya menjadi setara viral dengan konten video yang telah menjadi ciri khas platform ini.

Dalam mengembangkan fitur postingan teks ini, Bytedance sebagai pemilik TikTok berupaya menarik jutaan pengguna yang ingin mencari alternatif dari perubahan yang terjadi di platform Twitter yang semakin menggelegar.

Meskipun format teks pendek telah populer berkat Twitter, kini TikTok memberikan nuansa yang segar dengan pendekatan visual dan kreatifitas yang lebih leluasa.

TikTok bergabung dengan banyak perusahaan lain yang juga berlomba-lomba untuk menjadi alternatif utama bagi pengguna Twitter.

Saat ini, daftar alternatif tersebut terus bertambah dan meliputi platform seperti Meta's Threads, Mastodon, dan BlueSky yang didirikan oleh pendiri Twitter, Jack Dorsey.

Namun, belum ada yang berhasil mencuat sebagai penerus utama Twitter, karena antusiasme awal terhadap beberapa alternatif tersebut telah meredup dalam beberapa minggu terakhir.

Menariknya, TikTok yang kini sukses dengan format video, sebenarnya mengambil inspirasi dari format teks pendek yang pernah popular di Twitter melalui platform pendahulunya, Vine.

Vine memungkinkan pengguna untuk membuat klip video perulangan selama enam detik pada tahun 2012 hingga 2017.

Meskipun Vine tidak berhasil secara komersial, tetapi platform ini menjadi perintis dalam kreativitas bentuk pendek. Sehingga banyak materi iklan dan audiens Vine beralih mencari platform serupa.

TikTok datang sebagai penyedia solusi, dan pertumbuhannya yang pesat baru-baru ini menunjukkan bahwa konsep Vine mungkin hanya lebih maju dari zamannya.***

Editor: Sahril Kadir

Sumber: Evening Standard

Tags

Terkini

Terpopuler