Pendanaan pra-Seri A Sukses Diraih oleh Quipster, Platform Inovatif Konstruksi

22 Mei 2023, 18:58 WIB
Pendanaan pra-Seri A Sukses Diraih oleh Quipster, Platform Inovatif Konstruksi /Antaranews/

MANADOKU.com – Quipster, platform solusi pengadaan barang untuk kebutuhan industri konstruksi, telah berhasil mendapatkan pendanaan pra-seri A dengan jumlah yang tidak diungkapkan.

Pendanaan ini dipimpin oleh Chailease Holding, investor asal Taiwan yang pertama kali berinvestasi di sektor konstruksi start-up di Indonesia.

Dana yang terkumpul akan digunakan untuk mendigitalisasi konektivitas rantai pasok industri konstruksi dan membangun infrastruktur guna memperluas penetrasi pengguna Quipster di kota-kota tier dua dan tiga, yang sering disebut sebagai kota non-metropolitan.

"Quipster siap untuk mendigitalisasi rantai pasok industri konstruksi di Indonesia dengan solusi pengadaan bahan dan alat konstruksi yang lengkap," kata Erwin Subroto, CEO Quipster, dalam siaran pers, Senin 22 Mei 2023.

Baca Juga: Si Patokaan, Lagu Daerah Sulawesi Utara yang Lirik dan Iramanya Menarik

Quipster adalah hasil dari merger antara TraktorHub dan Webtrace, dan telah berhasil membantu lebih dari 500 proyek konstruksi di seluruh Indonesia.

Mereka telah mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 300 persen (YoY), memiliki lebih dari 8.000 alat berat dan kendaraan komersial berbasis teknologi IoT, serta telah bergabung dengan lebih dari 500 kontraktor dan toko bangunan dalam ekosistem mereka.

"Quipster hadir untuk mengintegrasikan industri konstruksi dari awal hingga akhir. Kami telah membuktikan pertumbuhan positif melalui sinergi antara konstruksi dan teknologi. Kami yakin Quipster dapat memberikan kontribusi yang luar biasa terhadap perkembangan industri konstruksi di Indonesia yang memiliki potensi yang sangat besar," kata Kevin Liao, Chief Strategy Officer Chailease Holding.

Kinerja industri konstruksi di Indonesia diproyeksikan terus meningkat. Total pasar konstruksi di Indonesia mencapai 244,4 miliar dolar AS pada tahun 2022.

Pasar ini diperkirakan akan tumbuh dengan tingkat CAGR lebih dari 5 persen selama periode 2024-2027, didukung oleh investasi pemerintah yang meningkat sebagai bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 dan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2021–2030.

Terdapat tiga sektor yang menjadi penggerak pertumbuhan industri konstruksi, yaitu sektor residensial, industri, dan infrastruktur.

Baca Juga: Masyarakat Manado Kini Bisa Urus Dokumen kependudukan Secara Online, Tak Perlu ke Disdukcapil Manado

Menanggapi hal ini, David Hartono, COO Quipster, mengungkapkan bahwa industri konstruksi memiliki potensi yang sangat besar, terutama sektor residensial melalui Program Sejuta Rumah yang bertujuan untuk membangun 1,1 juta unit rumah pada tahun 2022.

"Namun, industri konstruksi juga menghadapi beberapa tantangan, mulai dari kurangnya konektivitas antara kontraktor dengan penyedia peralatan konstruksi dan toko bahan bangunan untuk proyek konstruksi di kota-kota non-metropolitan, hingga masalah umum seperti pengaturan cash flow yang sulit," ungkap David.

Kurangnya konektivitas dalam rantai pasok industri konstruksi memiliki dampak negatif pada biaya logistik yang tinggi dan keterbatasan pilihan alat berat serta jenis material yang tersedia di lokasi proyek.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Quipster memberikan empat kemudahan bagi para kontraktor.

Pertama, Quipster menghubungkan kontraktor dengan jaringan penyewaan alat berat yang efisien dan transparan. Hal ini memungkinkan kontraktor untuk dengan mudah menyewa alat berat yang mereka butuhkan tanpa harus menghadapi kesulitan dalam mencarinya.

Kedua, Quipster membantu dalam pengadaan inventaris berkualitas dan digitalisasi operasional toko-toko bahan bangunan.

Hal ini memastikan bahwa kontraktor dapat memenuhi kebutuhan material bangunan dengan mudah melalui kanal digital dan melalui jaringan toko-toko bahan bangunan yang terafiliasi dengan Quipster.

Ketiga, Quipster membantu dalam pemenuhan kebutuhan material bangunan dengan menyediakan akses melalui kanal digital dan jaringan toko-toko bahan bangunan yang terafiliasi dengan platform mereka.

Dengan demikian, kontraktor dapat memperoleh material yang mereka butuhkan dengan cepat dan efisien.

Terakhir, Quipster juga menyediakan fitur pengaturan pembayaran yang memudahkan kontraktor dan toko bahan bangunan dalam proses pembayaran.

Fitur ini membantu mengatasi masalah klasik terkait pengaturan cash flow dalam proyek konstruksi.

Dengan mempertimbangkan tantangan yang ada, Quipster berperan penting dalam memberikan solusi untuk meningkatkan konektivitas dan efisiensi dalam industri konstruksi.

Melalui digitalisasi dan integrasi rantai pasok, Quipster berkomitmen untuk memperluas penggunaannya di tengah pertumbuhan yang pesat dalam industri konstruksi di Indonesia.***

Editor: Sahril Kadir

Tags

Terkini

Terpopuler