MANADOKU.com - Smartwatch adalah perangkat pintar yang kini semakin populer dan diminati oleh banyak orang. Namun, tahukah Anda bahwa sejarah Smartwatch sebenarnya dimulai pada tahun 1972?
Pada saat itu, perusahaan Hamilton Watch Company meluncurkan Pulsar, yang merupakan jam tangan digital pertama yang dapat dipakai di pergelangan tangan.
Sejak saat itu, perkembangan teknologi terus berlanjut hingga akhirnya menciptakan Smartwatch yang kita kenal saat ini.
Baca Juga: Daftar Harga Terbaru Smartwatch Paling Mahal, Apple Watch April 2023
Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah Smartwatch dan bagaimana perangkat ini berkembang dari waktu ke waktu.
Merek Pertama
Pulsar adalah merek jam tangan digital pertama yang diluncurkan oleh Seiko pada tahun 1972, dan meskipun model NL C01 yang diperkenalkan pada waktu itu terbilang primitif dengan kapasitas penyimpanan hanya 24 digit, namun segera diikuti oleh model-model lain seperti UC-2000 pada tahun 1984 dan UC-3000 pada tahun 1985.
Kedua model Smartwatch ini sangat ambisius, karena dilengkapi dengan dok yang memiliki printer termal dan slot kartu memori.
Namun, meskipun terbilang maju untuk jam tangan pada masanya, perangkat tersebut masih belum memiliki konektivitas seperti yang kita kenal saat ini.
Koneksi Bluetooth baru dikembangkan satu dekade kemudian dan perangkat seluler masih besar dan mahal, seperti Motorola DynaTAC 8000X yang membutuhkan biaya $3.995.
Seiko Receptor
Pada tahun 1990, terjadi sebuah terobosan yang signifikan dalam perkembangan jam tangan pintar yang sangat berpengaruh di era tersebut.
Salah satu jam tangan pintar yang menciptakan terobosan tersebut adalah Seiko Receptor, yang merupakan sebuah pager sekaligus jam tangan.
Seiko Receptor menjadi awal dari perubahan besar yang terjadi di industri jam tangan pintar selanjutnya. Swatch juga mengikuti jejak Seiko dengan merilis jam tangan The Beep, yang mampu memberikan notifikasi melalui suara bip.
Jam tangan pintar ini pertama kali terhubung secara nirkabel ke dunia luar, sehingga mengubah wajah industri jam tangan secara mendasar.
Meskipun begitu, potensi penuh Smartwatch belum sepenuhnya terungkap. Namun, di akhir tahun 90-an, muncul berbagai fitur baru terutama karena inovasi yang diperkenalkan oleh Seiko.
Fitur-fitur baru ini berhasil mengubah jam tangan pintar menjadi sebuah gadget penting bagi individu yang mengerti teknologi.
Hal ini menunjukkan bahwa jam tangan pintar mampu menghadirkan solusi yang lebih efektif dan efisien bagi penggunanya dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Produksi Microsoft
Microsoft dikenal sebagai perusahaan yang selalu masuk ke pasar yang berpotensi besar terlalu cepat, dan hal tersebut terbukti ketika mereka membuat jam tangan pintar hampir satu dekade yang lalu.
Platform Microsoft tersebut dinamakan Smart Personal Object Technology atau disingkat SPOT, dan menggunakan siaran FM untuk meng-update data pelanggan di kota-kota besar di Amerika Serikat.
Biaya langganan adalah $59 per tahun. Jam tangan SPOT dirilis dari tahun 2004 hingga 2008, dan Microsoft menutup layanan SPOT-updating MSN Direct pada tahun 2012.
Meskipun terbilang awal dalam mengembangkan jam tangan pintar, upaya tersebut menunjukkan bahwa Microsoft telah berusaha memanfaatkan teknologi untuk membuka peluang pasar baru di masa depan.
2013: Samsung Galaxy Gear
Samsung telah sangat sibuk di pasar Smartwatch, merilis tidak kurang dari enam perangkat sejak Samsung Galaxy Gear asli pada bulan September 2013. Ini tentu saja bukanlah pendekatan yang cocok untuk semua orang.
Misalnya, ada Gear asli (yang telah ditingkatkan ke sistem operasi Tizen dari Android), Gear 2 dan Gear 2 Neo yang menawarkan teknologi yang dapat dipakai untuk orang-orang yang ingin mengikuti email dan pesan di ponsel mereka.
Kemudian ada Gear Fit, semacam perangkat kebugaran yang terhubung ke perangkat Samsung, dan Samsung Gear S yang berbasis Tizen dan merupakan smartwatch yang berjalan terpisah dari telepon, karena dilengkapi dengan slot kartu SIM-nya sendiri.
Kehadiran Apple Watch
Pada bulan September 2014, Apple memperkenalkan Apple Watch, dengan harapan bahwa siapa saja yang ingin membeli Smartwatch pada Natal akan mempertimbangkan kembali. Statistik penjualan jam tangan pintar menunjukkan bahwa hal itu berhasil.
Meskipun pendapat tentang desainnya bervariasi - mulai dari 'wah, ini agak besar' hingga 'ambil uangku, Apple. Ambil semuanya sekarang' - keberadaan Apple Watch hampir membuat kategori produk yang masih muda ini terbukti masa depannya.
Menurut Gareth Beavis, pakar perangkat seluler di TechRadar, Apple Watch bukanlah perangkat kebugaran, jam tangan, atau aksesori fashion, meskipun mengambil sedikit dari masing-masing kategori tersebut.
Sulit mendefinisikan apa yang sebenarnya, yang berarti pengguna mungkin kesulitan membenarkan pembelian tersebut.***