Mengenal Jaton, Warisan Pangeran Diponegoro di Tondano, Sulawesi Utara

- 24 Mei 2024, 07:00 WIB
Salah satu peninggalan bersejarah di Jaton.
Salah satu peninggalan bersejarah di Jaton. /Google Maps/

MANADOKU.COM — Di antara keindahan alam dan keragaman budaya Sulawesi Utara, terdapat sebuah komunitas unik yang dikenal dengan nama Jaton atau Jawa Tondano.

Komunitas ini adalah hasil perpaduan antara pengikut Pangeran Diponegoro dari Jawa dan perempuan suku Tondano di Minahasa.

Sejarah dan budaya mereka menggambarkan semboyan daerah ini, "Torang Samua Basudara" atau "Kita Semua Bersaudara".

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang Jaton.

Baca Juga: Asal Usul Nama Pulau Mahangsumangi di Sangihe, Lengkap dengan Artinya

Asal Usul Jaton

Sejarah etnis Jaton dimulai pada tahun 1830 ketika Pangeran Diponegoro diasingkan oleh penjajah Belanda ke Manado bersama para pengikutnya, yang dipimpin oleh Kyai Mojo.

Setelah beberapa kali berpindah tempat pengasingan, Kyai Mojo dan sekitar 63 pengikutnya akhirnya menetap di tepian Danau Tondano, Minahasa.

Mereka menikahi perempuan setempat dan membentuk komunitas baru yang dikenal sebagai Jaton.

Kyai Mojo wafat pada tahun 1849 dan dimakamkan di Kampung Jawa Tondano, yang kini menjadi bagian dari Kecamatan Tondano Utara.

Halaman:

Editor: Sahril Kadir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini