Panduan Praktis Mendirikan Rumah Adat Minahasa, Wale Wangko

28 Juni 2024, 13:21 WIB
Rumah Adat Minahasa Wale Wangko /Instagram/@amazingsulut

MANADOKU.COM - Di tengah gempuran modernisasi, warisan budaya leluhur patut dilestarikan. Salah satunya adalah Wale Wangko, rumah adat Minahasa yang sarat makna dan filosofi.

Bagi masyarakat Minahasa, Wale Wangko bukan sekadar tempat tinggal, melainkan simbol identitas dan keharmonisan dengan alam.

Membangun Wale Wangko membutuhkan ketelitian dan pengetahuan mendalam tentang arsitektur tradisional Minahasa.

Baca Juga: Sekilas Tentang Sejarah Minahasa, Pesona Budaya dan Alam yang Mempesona

Panduan Praktis

Berikut panduan praktis mendirikan Rumah Adat Minahasa, Wale Wangko:

Persiapan

1. Memilih Lokasi: Pilihlah lokasi yang tinggi dan strategis, terhindar dari banjir dan longsor. Pertimbangkan pula aksesibilitas dan ketersediaan sumber air.

2. Menentukan Ukuran: Ukuran Wale Wangko bervariasi, umumnya disesuaikan dengan kebutuhan dan status sosial pemiliknya. Semakin besar dan tinggi, semakin tinggi pula status sosial pemiliknya.

3. Persiapan Bahan: Kayu menjadi bahan utama Wale Wangko. Pilihlah kayu berkualitas tinggi yang tahan lama, seperti kayu besi, kayu jati, atau kayu nangka. Selain itu, dibutuhkan pula bambu, rotan, dan alang-alang untuk atap.

Pembangunan:

1. Pondasi: Buatlah pondasi yang kokoh menggunakan batu atau kayu. Pastikan pondasi mampu menopang beban Wale Wangko yang cukup berat.

2. Tiang Utama: Pasanglah tiang-tiang utama yang terbuat dari kayu berkualitas tinggi. Tiang-tiang ini harus ditanamkan dalam tanah dengan kuat dan stabil.

3. Kerangka Rumah: Bangunlah kerangka rumah menggunakan kayu dan bambu. Pastikan kerangka kokoh dan presisi untuk menopang struktur Wale Wangko.

4. Dinding dan Lantai: Dinding Wale Wangko umumnya terbuat dari kayu papan atau anyaman bambu. Lantai rumah terbuat dari kayu yang dilapisi tikar pandan atau alang-alang.

5. Atap: Atap Wale Wangko terbuat dari alang-alang yang disusun rapi. Pastikan atap kuat dan tahan terhadap cuaca buruk.

6. Pembagian Ruangan: Wale Wangko umumnya dibagi menjadi beberapa ruangan, seperti ruang tamu, ruang keluarga, ruang tidur, dan dapur. Pembagian ruangan dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Penyelesaian:

1. Finishing: Lakukan finishing pada kayu dengan cat atau vernis untuk memberikan tampilan yang indah dan tahan lama.

2. Hiasan: Hiasi Wale Wangko dengan ukiran tradisional Minahasa yang sarat makna dan filosofi.

3. Pemasangan Tangga: Pasanglah tangga untuk memudahkan akses ke Wale Wangko. Tangga biasanya terbuat dari kayu dan bambu.

Tips:

  • Libatkan sesepuh adat dan budayawan Minahasa dalam proses pembangunan untuk memastikan keaslian dan nilai budaya Wale Wangko.
  • Gunakan bahan-bahan alami yang ramah lingkungan.
  • Pastikan konstruksi Wale Wangko kokoh dan aman untuk ditinggali.

Membangun Wale Wangko merupakan proses yang membutuhkan waktu, tenaga, dan dedikasi. Namun, hasil jerih payah Anda akan terbayar dengan rumah adat yang indah, kokoh, dan sarat makna budaya.

Wale Wangko akan menjadi warisan budaya yang tak ternilai bagi generasi penerus.***

Editor: Sahril Kadir

Tags

Terkini

Terpopuler