Mengungkap Asal-usul dan Makna Lebaran: Tradisi Bersejarah Umat Islam

- 9 April 2024, 19:00 WIB
Ilustrasi Lebaran 2024.
Ilustrasi Lebaran 2024. /Pikiran Rakyat/Fian Afandi./

MANADOKU.COM - Meskipun perayaan besar umat Islam ini diadakan setiap tahun, asal-usul kata "Lebaran" masih menjadi misteri bagi banyak orang.

Namun, di Indonesia, penggunaan kata "Lebaran" jauh lebih populer daripada "Idul Fitri" atau "Eid".

Data tren pencarian Google Trends menunjukkan bahwa dalam sebulan terakhir, "Lebaran" menjadi kata yang paling banyak dicari di Indonesia.

Namun, dari mana sebenarnya kata ini berasal?

Baca Juga: Tips Berbagi Foto Lebaran Tanpa Internet, Tanpa Masalah!

Asal Usul kata "Lebaran"

Secara etimologi, "Lebaran" berasal dari bahasa Jawa, di mana "lebar" berarti "selesai" atau "berakhir", sementara "an" menunjukkan masa.

Jadi, secara harfiah, "Lebaran" berarti "selesainya" sesuatu.

Ahli bahasa dan sejarawan percaya bahwa istilah "Lebaran" kemungkinan berasal dari adaptasi bahasa Arab yang diintegrasikan dengan bahasa lokal.

Makna Kultural

Meskipun asal-usulnya mungkin dalam bahasa Jawa, Lebaran memiliki makna yang lebih luas daripada sekadar berakhirnya bulan Ramadhan.

Ini adalah waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan saudara, dengan tradisi mudik yang menjadi ciri khasnya.

Menurut Kementerian Perhubungan, lebih dari 193 juta orang Indonesia diprediksi melakukan mudik pada Lebaran 2024, menjadikannya momen berkumpul dan memberi bantuan sosial.

Lebaran bukan hanya perayaan keagamaan, tetapi juga peristiwa budaya penting bagi umat Islam, terutama di Indonesia.

Meskipun berakar dalam bahasa lokal, makna dan nilai-nilai Lebaran universal bagi umat Muslim di seluruh dunia.

Dengan berjalannya waktu, tradisi Lebaran terus berkembang, tetapi esensinya sebagai waktu untuk merayakan kebersamaan, kedermawanan, dan kegembiraan dalam menyambut berakhirnya bulan Ramadhan tetap terjaga.

Disclaimer: Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul: "Asal-usul Kata Lebaran, Ada Sejarah panjang dan Makna Kultural di Baliknya."***

Editor: Sahril Kadir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini