Menengok Sejarah IAIN Manado, Perguruan Tinggi Islam Pertama di Sulawesi Utara

- 27 Februari 2024, 11:58 WIB
Salah satu gedung kampus IAIN Manado.
Salah satu gedung kampus IAIN Manado. /iain-manado.ac.id/

Setelah menempati lokasi permanen di Perkamil sejak 1994, Fakultas Syari’ah IAIN Alauddin berubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado, terpisah dari lembaga induknya berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 1997 dan Keputusan Menteri Agama Nomor 197 Tahun 1997.

Sejak 1997, STAIN Manado menjadi satu-satunya perguruan tinggi Islam Negeri di Sulawesi Utara.

Pada November 2015, berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 147, STAIN Manado berubah status menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado.

Lokasi Kampus IAIN Manado

Terletak di Kelurahan Malendeng, Kecamatan Paldua, IAIN Manado memiliki lokasi kampus yang sangat strategis di bagian timur Kota Manado.

Kampus IAIN Manado awalnya berada di area seluas 4 hektar, namun pada 2009, luas tanahnya bertambah menjadi 9 hektar. Sertifikat dari Badan Pertanahan telah diperoleh untuk seluruh area.

Meskipun hanya sekitar 40 persen dari luas tanah yang telah dimanfaatkan, berbagai bangunan telah didirikan, termasuk ruang kuliah, aula, gedung perkantoran, dan fasilitas olahraga.

Terhubung dengan jalur ringroad, kampus ini mendukung konektivitas antara Kota Manado, Bandara Internasional Samratulangi, Kota Bitung, Minahasa, Tomohon, Tondano, dan daerah lain di Sulawesi Utara, memberikan keunggulan lokasional.

Mahasiswa IAIN Manado berasal dari berbagai daerah di Sulawesi Utara dan sekitarnya, menciptakan komunitas yang sangat beragam dari segi suku dan daerah.

Dengan peningkatan status menjadi IAIN, institusi ini terus berkembang sebagai pusat pendidikan Islam terkemuka di wilayah tersebut.***

Halaman:

Editor: Sahril Kadir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini