Network
MANADO HITS- Renungan Harian Keluarga (RHK) GMIM, 4 Maret 2022 dengan judul Membaptis dan untuk bacaan Alkitab 1 Korintus 1:16.
Renungan Harian Keluarga (RHK) GMIM, 4 Maret 2022 dikutip ManadoHits.com melalui website dodokugmim yang tayang 3 Maret 2022.
Renungan Harian Keluarga (RHK) GMIM, 4 Maret 2022, menuliskan, Rasul Paulus mengakui bahwa ia membaptis keluarga Stefanus.
Stefanus adalah salah satu dari tujuh petugas yang merawat orang-orang miskin yang dipilih oleh para rasul di Yerusalem.
Karenanya, orang Yahudi membenci Stefanus dan setelah dihadapkan di Mahkamah Agama. Ia kemudian dirajam di dekat pintu gerbang kota Damsyik.
Membaptis adalah bagian dari kerja pelayanan, sebab hal itu dilihat sebagai “tanda masuk”.
Atau dipersekutukannya orang percaya dalam kematian dan kebangkitan Kristus sehingga nama Yesus dimeteraikan dalam hidup mereka.
Pandangan yang serupa diungkapkan dalam Surat Roma demikian: “Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematianNya?
Baca Juga: Roman Abramovich Jual Chelsea Rp57 Triliun, Miliarder Swiss Ungkap Fakta Pemilik The Blues Takut Aset Disita
Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian.
Supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru” (Rm. 6:3-4).
Inilah alasan Paulus melakukan baptisan bagi Stefanus dan keluarganya, Krispus dan Gayus juga mereka yang keberadaannya tidak lagi diketahui oleh Paulus.
Hal itu dimungkinkan karena Paulus sebagai rasul Kristus selalu berpindah-pindah tempat untuk melakukan kerja pekabaran Injil sehingga ia mungkin saja lupa siapa yang pernah ia baptis.
Baca Juga: Edy Birton Jabat Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara Dilantik oleh Jaksa Agung RI Burhanuddin
Sebagai keluarga Kristen, sesungguhnya kita menyadari pentingnya pelayanan sakramen baptisan kudus bagi orang percaya.
Bahwa di dalam nama Bapa, Anak dan Roh kudus kita dimeteraikan menikmati keselamatan yang dikerjakan Kristus Yesus bagi kita dan manusia.
Oleh karena itu, hidup dalam ”bingkai” keselamatan menuntut kehidupan yang kudus dan berkenan kepada-Nya supaya pengorbanan Kristus tidak menjadi sia-sia. Amin. ***
