'Rasa Sayange' Lagu Daerah Maluku, Begini Sejarah dan Makna yang Bikin Pendengar Ceria

1 Juni 2023, 11:20 WIB
Lagu daerah maluku ‘rasa sayange’ /tangkapan layar youtube/Sasagi Official/

MANADOKU.com - Rasa Sayange, sebuah lagu yang berasal dari daerah Maluku, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kebudayaan Indonesia.

Lagu ini sering dinyanyikan oleh anak-anak dengan penuh keceriaan sebagai ungkapan kegembiraan. Tak hanya itu, lagu ini juga sering terdengar di berbagai acara atau saat menyambut tamu.

Kisah di balik lagu Rasa Sayange ini dimulai dari sang pencipta, Paulus Pea, seorang putra asli Maluku.

Lagu daerah ini memiliki keunikan tersendiri karena di tengah-tengah lagu terdapat pantun yang saling bersahutan. Pantun ini menambah pesona lagu Rasa Sayange.

Baca Juga: Wow! Apple Music Classical Kini Bisa Diunduh di Android

Sejarah Lagu Rasa Sayange

Pada awalnya, lagu ini diciptakan oleh Paulus Pea sebagai pengiring saat mengajar di dalam kelas. Ia kemudian mengajak para guru lain untuk menyanyikan lagu ini di depan murid-murid.

Dari situlah, lagu ini mulai menyebar dari mulut ke mulut dan menjadi sebuah lagu daerah yang hingga kini tetap lestari dan sering terdengar.

Lagu Rasa Sayange pertama kali direkam di sebuah studio di Solo pada tahun 1962 menggunakan piringan hitam.

Rekaman ini awalnya dimaksudkan sebagai suvenir yang didistribusikan pada saat Asian Games ke-4.

Menariknya, rekaman asli tersebut masih disimpan dengan baik di Perum PNRI Cabang Surakarta hingga saat ini.

Indonesia berhasil membuktikan bahwa lagu Rasa Sayange berasal dari Maluku, karena rekaman pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 1962.

Baca Juga: Review Film Spider-Man: Across the Spider-Verse - Kejutan dan Pujian Hiasi Tayangan Terbaru Pahlawan Ikonik

Makna Lagu

Meskipun lirik lagu ini terdiri dari kalimat yang sederhana, namun lagu tersebut berhasil menyampaikan perasaan kasih sayang antara sesama dan lingkungan secara turun-temurun sejak zaman dahulu.

Pantun pada bait pertama menggambarkan kasih sayang antara dua teman. Meskipun tidak terbatas hanya pada dua orang, bait ini menggambarkan kasih sayang yang tulus antara sesama.

Pantun pada bait kedua menggambarkan sikap keakraban dan guyonan antara sesama. Sikap ini mencerminkan hubungan akrab di antara mereka.

Pantun pada bait ketiga bermakna harapan untuk bertemu kembali. Sebagai teman yang saling menyayangi, harapan untuk bertemu lagi selalu hadir. Bait ini juga berisi doa agar kita selalu diberikan umur yang panjang.

Lagu Rasa Sayange tidak hanya memiliki sejarah yang panjang, tetapi juga menyimpan makna yang mendalam bagi masyarakat Maluku. Lagu ini adalah salah satu warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan agar tidak terlupakan.***

Editor: Sahril Kadir

Sumber: Museum Nusantara

Tags

Terkini

Terpopuler