Dampak Perubahan Iklim Terhadap Sumber Daya Hutan dan Ekosistem Serta Cara Restorasinya

9 Mei 2023, 08:24 WIB
Penulis: Agus Santoso Budiharso /

PERUBAHAN iklim global akibat pemanasan global telah menyebabkan perubahan pada pola cuaca dan iklim, peningkatan kejadian ekstrem, dan gangguan pada ekosistem. Sumber daya hutan dan ekosistem sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim, yang berdampak pada keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada sumber daya tersebut.

Perubahan iklim, yang ditandai dengan peningkatan suhu rata-rata global, perubahan pola curah hujan, dan peningkatan kejadian cuaca ekstrem, memiliki dampak langsung dan tidak langsung pada ekosistem.

Perubahan iklim dapat menyebabkan pergeseran dalam distribusi spesies, perubahan pola musiman, perubahan laju pertumbuhan tumbuhan, dan peningkatan risiko kekeringan, banjir, dan kebakaran hutan.

Dampak ini dapat mengancam kelestarian ekosistem dan menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati, degradasi habitat, dan perubahan dalam struktur dan fungsi ekosistem. Perubahan Iklim ini dapat juga memicu terjadinya El Nino.

Baca Juga: Trik Berkendara Mobil Sedan yang Aman di Jalan Rusak

Apa itu El Nino?

El Nino adalah fenomena alam yang terjadi akibat perubahan suhu permukaan laut di kawasan Pasifik Tengah dan Timur.

Fenomena ini berdampak pada pola cuaca global dan dapat menyebabkan kekeringan, banjir, dan cuaca ekstrem di berbagai belahan dunia.

Kejadian El Nino yang semakin intens dan lebih sering terjadi dianggap sebagai salah satu dampak perubahan iklim.

El Nino yang intens dapat menambah tekanan pada ekosistem yang sudah terpengaruh oleh perubahan iklim, sehingga meningkatkan risiko kerusakan pada ekosistem dan mengurangi kelestarian ekosistem.

Perubahan iklim dan kejadian El Nino yang semakin intens berdampak pada kelestarian ekosistem melalui perubahan kondisi iklim dan cuaca yang mempengaruhi struktur, fungsi, dan keseimbangan ekosistem.

Ekosistem yang sehat dan lestari memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan pulih dari gangguan, seperti perubahan iklim dan El Nino.

Namun, apabila tekanan tersebut terlalu intens atau terjadi dalam waktu yang berdekatan, kemampuan ekosistem untuk pulih akan berkurang, menyebabkan penurunan kelestarian ekosistem.

Baca Juga: Drama di Bernabeu: Real Madrid vs Manchester City, Siapa yang Unggul Malam Nanti?

Sumber daya hutan dan ekosistem memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan, menyediakan habitat bagi berbagai spesies, serta menopang kehidupan manusia melalui penyediaan sumber daya alam, penyerapan karbon, dan perlindungan terhadap bencana alam.

Perubahan iklim yang terjadi saat ini telah mempengaruhi sumber daya hutan dan ekosistem secara signifikan, dan diperlukan upaya restorasi dan adaptasi untuk mengurangi dampak negatifnya.

Dampak terhadap Sumber Daya Hutan dan Ekosistem

Perubahan iklim mempengaruhi sumber daya hutan dan ekosistem melalui beberapa mekanisme, seperti:

Perubahan Pola Hujan dan Suhu

Perubahan pola hujan dan suhu merupakan dampak langsung dari perubahan iklim. Penurunan curah hujan dan peningkatan suhu menyebabkan penurunan ketersediaan air bagi tumbuhan dan hewan dalam ekosistem, yang dapat mempengaruhi keberlanjutan sumber daya hutan.

Di sisi lain, peningkatan curah hujan dalam waktu singkat dapat menyebabkan banjir dan longsor yang merusak habitat dan sumber daya hutan.

Perubahan suhu juga dapat mempengaruhi distribusi spesies tumbuhan dan hewan, yang pada akhirnya mempengaruhi keanekaragaman hayati dalam ekosistem.

Gangguan pada Siklus Hidrologi

Perubahan iklim mempengaruhi siklus hidrologi melalui peningkatan penguapan dan perubahan pola curah hujan.

Hal ini dapat mengurangi kualitas dan kuantitas air yang tersedia bagi ekosistem, terutama di daerah yang bergantung pada sumber air permukaan atau tanah.

Selain itu, perubahan pola curah hujan juga dapat mempengaruhi proses infiltrasi dan aliran air permukaan, yang berdampak pada keberlanjutan sumber daya hutan.

Penyakit dan Hama

Perubahan iklim dapat mempengaruhi penyebaran dan intensitas penyakit serta hama yang menyerang hutan dan ekosistem.

Suhu yang lebih tinggi dan kelembapan yang berubah dapat menciptakan kondisi yang lebih menguntungkan bagi perkembangbiakan dan penyebaran hama dan penyakit.

Selain itu, perubahan iklim juga dapat melemahkan sistem pertahanan tumbuhan, membuat mereka lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit.

Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada sumber daya hutan dan perubahan dalam komposisi spesies dalam ekosistem.

Baca Juga: Yuk Cek di Sini Harta Kekayaan 40 Anggota DPRD Manado! Siapa Paling Kaya?

Perubahan Laju Pertumbuhan

Perubahan suhu dan curah hujan dapat mempengaruhi laju pertumbuhan pohon dan vegetasi lainnya.

Peningkatan suhu dan kekeringan dapat menyebabkan penurunan laju pertumbuhan dan produktivitas hutan, sementara peningkatan curah hujan dalam jangka pendek mungkin tidak cukup untuk mengimbangi dampak negatif dari kekeringan.

Perubahan ini dapat mempengaruhi sumber daya hutan dan mengurangi kapasitasnya untuk menyediakan produk kayu dan non-kayu, serta menjalankan fungsi ekologis seperti penyerapan karbon dan perlindungan terhadap erosi.

Kebakaran Hutan

Peningkatan kekeringan dan suhu sebagai akibat perubahan iklim dapat meningkatkan risiko dan intensitas kebakaran hutan.

Kebakaran hutan dapat menyebabkan kerusakan besar pada sumber daya hutan dan ekosistem, termasuk kehilangan keanekaragaman hayati, penghancuran habitat, dan pelepasan besar-besaran karbon ke atmosfer.

Selain itu, kebakaran hutan juga dapat mengakibatkan hilangnya tanah dan kesuburan, yang mempengaruhi kemampuan hutan untuk pulih dan kembali berfungsi sebagai penyedia sumber daya dan penyerap karbon.

Baca Juga: Perbandingan Kekayaan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey

Strategi Restorasi

Beberapa strategi restorasi yang dapat diterapkan untuk mengurangi dampak perubahan iklim terhadap sumber daya hutan dan ekosistem meliputi:

  1. Penanaman Kembali dan Reboisasi Menanam pohon dan vegetasi yang lebih toleran terhadap perubahan iklim dapat membantu menjaga keanekaragaman spesies dan kesehatan ekosistem. Penanaman kembali dengan spesies pohon yang sesuai dapat membantu meningkatkan kapasitas adaptasi hutan terhadap perubahan iklim, serta mempercepat proses pemulihan ekosistem yang rusak. Reboisasi juga dapat membantu meningkatkan penyerapan karbon dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
  2. Pengelolaan Hutan yang Berkelanjutan Mengurangi penebangan liar, mengoptimalkan teknik penebangan, dan meningkatkan sistem silvikultur untuk menjaga keberlanjutan sumber daya hutan. Pengelolaan hutan yang berkelanjutan dapat membantu menjaga keanekaragaman hayati, mempertahankan fungsi ekologis hutan, dan memastikan pasokan produk kayu dan non-kayu yang berkelanjutan. Selain itu, pengelolaan hutan yang berkelanjutan juga dapat mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari degradasi hutan dan konversi lahan.
  3. Pengelolaan Air Mengelola sumber air dengan bijaksana untuk menghadapi perubahan pola curah hujan dan kekeringan yang disebabkan oleh perubahan iklim. Hal ini dapat mencakup pengelolaan daerah tangkapan air, penggunaan teknologi irigasi yang efisien, dan konservasi air. Pengelolaan air yang baik akan membantu menjaga kualitas dan kuantitas air yang tersedia bagi ekosistem, serta mengurangi dampak negatif dari perubahan iklim pada sumber daya hutan.
  4. Penelitian dan Pemantauan,  melakukan penelitian untuk memahami dampak perubahan iklim terhadap sumber daya hutan dan ekosistem, serta mengidentifikasi strategi adaptasi dan restorasi yang efektif. Pemantauan yang berkala juga diperlukan untuk mengukur keberhasilan upaya restorasi dan adaptasi yang diterapkan, serta memantau perubahan yang terjadi dalam jangka panjang.
  5. Perlindungan dan Konservasi Membentuk dan mengelola kawasan konservasi untuk melindungi ekosistem yang rentan dan menjaga keanekaragaman hayati. Perlindungan dan konservasi ekosistem ini akan membantu menjaga keseimbangan ekologis dan mengurangi dampak perubahan iklim pada sumber daya hutan dan ekosistem.
  6. Pendidikan dan Penyuluhan Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak perubahan iklim terhadap sumber daya hutan dan ekosistem, serta pentingnya pengelolaan yang berkelanjutan. Pendidikan dan penyuluhan dapat membantu mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam upaya restorasi dan adaptasi, serta memastikan keberhasilan jangka panjang dari strategi yang diterapkan.

Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa, perubahan iklim telah membawa dampak negatif terhadap sumber daya hutan dan ekosistem di seluruh dunia.

Dampak ini mencakup perubahan pola hujan dan suhu, gangguan pada siklus hidrologi, penyebaran penyakit dan hama, perubahan laju pertumbuhan, dan peningkatan risiko kebakaran hutan.

Untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan sumber daya hutan dan ekosistem, strategi restorasi seperti penanaman kembali, pengelolaan hutan yang berkelanjutan, pengelolaan air, penelitian dan pemantauan, perlindungan dan konservasi, serta pendidikan dan penyuluhan perlu diterapkan.

Dengan menggabungkan upaya global dan lokal dalam mengatasi perubahan iklim, kita dapat melindungi sumber daya hutan dan ekosistem untuk generasi mendatang dan menjaga keseimbangan lingkungan planet kita.

Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat sangat penting untuk mengimplementasikan strategi restorasi dan adaptasi yang efektif.

Selain itu, pendanaan yang memadai dan inovasi teknologi juga diperlukan untuk mendukung upaya-upaya tersebut.

Untuk menghadapi dampak perubahan iklim pada sumber daya hutan dan ekosistem, kita perlu terus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kita tentang bagaimana perubahan iklim mempengaruhi ekosistem, serta mengidentifikasi cara-cara baru dan lebih baik untuk mengelola dan merestorasi sumber daya hutan.

Dengan begitu, kita dapat beradaptasi dengan perubahan iklim yang terjadi saat ini dan memastikan bahwa sumber daya hutan dan ekosistem tetap sehat dan produktif untuk masa depan.***

Penulis adalah Pengamat Lingkungan, Dosen Universitas Prisma, Sekretaris Keluarga Geografi Gadjah Mada (Kagegama Pusat), Pendiri Yayasan Pengkajian dan Advokasi Geospasial

Editor: Sahril Kadir

Tags

Terkini

Terpopuler